BAB 1 Dimas Natanael
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Dimas Natanael
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Dimas Natanael
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Dimas Natanael
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Dimas Natanael
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Dimas Natanael
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
sehari-hari ataupun secara industrial. Umumnya timah diperoleh dari bijih timah
sekunder yang memiliki kadar timah tinggi. Cadangan dan sumberdaya dari bijih
timah sekunder sudah semakin menipis sehingga diperlukannya pengolahan bijih
timah primer yang merupakan sumber lain dari logam timah. Dalam penelitian ini,
pengolahan bijih timah primer yang berasal dari Batubesi, Belitung dengan
metode konsentrasi meja goyang dilakukan. Proses konsentrasi gravitasi dengan
alat meja goyang divariasikan berdasarkan variabel operasi.
Serangkaian percobaan proses konsentrasi gravitasi menggunakan meja goyang
dilakukan untuk mempelajari pengaruh ukuran umpan partikel (-149 +105?m, -
105 +75?m, -75 +38?m, -38?m), laju alir air pencuci (1L/menit, 3L/menit,
6L/menit, 9L/menit), kemiringan dek meja goyang (1,5?, 2?, 2,5?, 3?), dan persen
padatan umpan (4%, 7%, 10%, 13%) terhadap hasil dari proses konsentrasi. Bijih
timah primer terlebih dahulu diberlakukan preparasi sampel dengan tujuan
memenuhi kebutuhan dalam penelitian. Setiap produkta dari proses konsentrasi
kemudian dianalisis menggunakan X-ray Fluorescence (XRF). Kemudian
dilakukan analisis mineragrafi menggunakan Optical Microscope. Percobaan
dilakukan dengan variasi ukuran umpan terlebih dahulu dengan variabel lainnya
ditetapkan sesuai berdasarkan peneilitian yang sudah ada. Variasi yang
memberikan hasil terbaik ditetapkan sebagai variabel tetap dalam percobaan
variabel selanjutnya.
Persen perolehan Sn tertinggi yakni 76,25% diperoleh dari percobaan dengan
ukuran umpan -75 +38?m, laju alir air pencuci 9L/menit, kemiringan dek meja
goyang 1,5?, dan 4% padatan. Peningkatan kadar timah pada konsentrat tertinggi
didapatkan pada percobaan dengan variabel yang berbeda. Kadar Sn tertingi
dengan nilai 3,13% Sn diperoleh pada percobaan dengan fraksi ukuran umpan -75
+38?m, laju alir air sebesar 9L/menit, kemiringan dek meja goyang 1,5?, dan
persen padatan 4%. Setiap variabel yang diteliti memiliki pengaruh yang berbeda
terhadap perolehan dan kadar timah pada konsentrat. Pada ukuran umpan partikel
yang kasar perolehan cenderung meningkat, namun kadar timah menurun.
Peningkatan derajat kemiringan dek meja goyang dari 1,5? sampai 3?
menunjukkan adanya peningkatan kadar timah pada konsentrat, sedangkan
penurunan pada nilai perolehan timah. Laju alir air yang lambat membuat
perolehan timah menurun. Hasil optimal pada penelitian ini didapatkan pada
percobaan dengan variabel berupa -75 +38-, laju alir air sebesar 9L/menit,
kemiringan dek meja goyang 1,5?, dan persen padatan 4% dengan perolehan Sn
sebesar 31, 76% dan kadar Sn sebesar 3,13%.