digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Khamila Djibran
PUBLIC Resti Andriani

PT Berau Coal adalah salah satu perusahaan tambang batubara di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kegiatan pertambangan batubara menggunakan sistem tambang terbuka berpotensi menimbulkan air asam tambang. Air asam tambang terbentuk akibat potential acid forming (PAF) pada timbunan yang terikat dengan air hujan. Karena tidak tersedia batuan nonacid forming (NAF) yang cukup untuk menutupi timbunan tersebut maka dibutuhkan rancangan sistem penyaliran dan rekomendasi sistem penyaliran untuk pengelolaan air asam tambang pada tahap pascatambang yang terpadu dan terintegrasi di lahan bekas tambang. Rancangan sistem penyaliran pada ON2 Selatan bagian A dimulai dengan melakukan penimbunan beberapa area hingga ke elevasi 80, dan pembuatan bench untuk penataan lahan pada elevasi 80 m sampai 110 m. Bench dibuat dengan dimensi lebar 30-40 m dan tinggi 5 m, pembuatan jalan antar bench dengan lebar 10 m dan kemiringan 8 %. Sarana yang akan dibuat adalah saluran terbuka yang terdiri dari perimeter drainage, bench drainage, ramp drainage, dan saluran antar bench yang berbentuk trapesium dengan dimensi lebar bawah 1 m dan tinggi 1 m, pembuatan culvert dengan jari-jari 0,5 m, pembuatan safety berm berbentuk segitiga dengan dimensi lebar bawah 1,5 m dan tinggi 0,5 m, dan pemasangan anoxic limestone drain pada outlet. Terdapat 2 saluran outlet dengan debit puncak sebesar 0,28m3/s dan 0,76 m3/s. Dari rancangan tersebut diperoleh nilai prediksi erosi sebesar 3,87 ton/ha/tahun yang tergolong ringan sehingga tidak dibutuhkan sarana untuk penanganan erosi.