digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Marcell F.A.M. Sinay
PUBLIC Latifa Noor

COVER Marcell F.A.M. Sinay
PUBLIC Latifa Noor

BAB1 Marcell F.A.M. Sinay
PUBLIC Latifa Noor

BAB2 Marcell F.A.M. Sinay
PUBLIC Latifa Noor

BAB3 Marcell F.A.M. Sinay
PUBLIC Latifa Noor

BAB4 Marcell F.A.M. Sinay
PUBLIC Latifa Noor

BAB5 Marcell F.A.M. Sinay
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Marcell F.A.M. Sinay
PUBLIC Latifa Noor

Bioetanol yang dihasilkan dari biomassa berbahan dasar selulosa merupakan sumber bahan bakar alternatif yang menjanjikan. Produksi biofuel dari selulosa melibatkan 2 tahap, yaitu konversi selulosa menjadi glukosa secara enzimatis atau kimiawi, diikuti oleh fermentasi glukosa.menjadi etanol oleh ragi atau bakteri. Saccharomyces cerevisiae dapat ditransformasikan menjadi ragi yang dapat mengolah selulosa dengan memasukkan gen pengkode selulase. ß-Glukosidase (BGL) adalah salah satu enzim dari sistem multienzim selulase. ß-Glukosidase menghidrolisis ikatan ß-D-(1,4) glikosidik pada selobiosa menghasilkan glukosa. Dalam penelitian ini, Eschericia coli TOP10 dan S. cerevisiae ditransformasikan dengan plasmid YEp-Secretex yang mengandung gen BGL1 (YEp-BGL1). Plasmid rekombinan diisolasi dari E. coli transforman dan dilakukan analisis restriksi menggunakan XbaI dan NdeI. Kultur supernatan dari S. cerevisiae pembawa YEp-BGL1 menunjukkan adanya aktivitas ß-glukosidase pada suhu 50 ºC dan pH 7,0