COVER J Y Nurin A I
PUBLIC Latifa Noor BAB1 J Y Nurin A I
PUBLIC Latifa Noor BAB2 J Y Nurin A I
PUBLIC Latifa Noor BAB3 J Y Nurin A I
PUBLIC Latifa Noor BAB4 J Y Nurin A I
PUBLIC Latifa Noor BAB5 J Y Nurin A I
PUBLIC Latifa Noor PUSTAKA J Y Nurin A I
PUBLIC Latifa Noor
Pengolahan biodiesel minyak nyamplung (Calophyllum inophyllum) terkendala oleh
banyaknya kandungan kotoran dan senyawa kimia seperti : alkaloid, fosfatida, karotenoid,
klorofil dll yang dikenal dengan getah (gum). Pada penelitian ini, pembuatan bidoesel
dilakukan melalui 3 (tiga) tahap yang terdiri dari : degumming, praesterifikasi, dan
transesterifikasi. Proses degumming dimulai dengan penambahan asam fosfat 1 % wt dan
didiamkan selama minimal 1x24 jam. Selanjutnya minyak dicuci dengan metanol : air :
heksana sampai berwarna kecoklatan dan dipisahkan, dimana minyak akan terlarut dalam
heksana. Praesterifikasi dilakukan dengan pencampuran metanol : minyak = 20 : 1 dengan
katalis HCl pekat 6%wt selama 2 jam pada suhu 60 0C. Minyak yang terpisah dari metanol
digunakan pada tahap ketiga. Transesterifikasi dilakukan dengan pencampuran minyak :
metanol : NaCH3O 10 : 60 : 2 selama 2 jam pada suhu 60 0C. Setelah tahap ketiga ini
diperoleh biodiesel berupa minyak kekuningan sedikit keruh dengan rendemen sebesar 45 %.