digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dikategorikan sebagai dana pensiun tingkat kedua, Dana Pensiun PT Pos Indonesia (Dapenpos) mempertimbangkan untuk menghapus protofolio sahamnya dari portfolio keseluruhan dan berusaha mencari portofolio yang optimal untuk meningkatkan tingkat rasio pendanaannya. Penelitian ini menggunakan metode Modern Portfolio Theory (MPT) oleh Markowitz dalam memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan saat ini dengan tujuan untuk mengetahui portofolio optimal yang ada dan rekomendasi saham optimal dari Indeks LQ45 sebagai semesta sahamn perusahaan. Optimalisasi portofolio perusahaan dilakukan sesuai dengan peraturan OJK serta arahan investasi perusahaan dengan proporsi obligasi pemerintah konstan 30% dan proporsi investasi langsung dan aset properti tidak berubah. Temuan menunjukkan bahwa portofolio Dapenpos yang ada secara historis dari tahun 2017 hingga 2021 memiliki ekspektasi pengembalian 8,83% dengan standar deviasi 3,45%, yang kemudian melalui optimalisasi, disarankan agar portofolio reksa dana dan saham dikosongkan dan dialokasikan kembali ke deposito berjangka dan obligasi korporasi. Efficient frontier dari optimalisasi portofolio saat ini menunjukkan bahwa pengembalian optimal perusahaan adalah 8,76% dengan risiko lebih rendah dari sebelumnya, namun dengan pertimbangan bahwa perusahaan masih dapat mengambil risiko yang sama dengan portofolio yang ada dan tujuan pengembalian yang lebih tinggi, perusahaan masih bisa mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi sebesar 9,31% dengan memilih portofolio di atas batas optimal. Di sisi lain, indeks LQ45 optimal memiliki rentang pengembalian dari 6,90% sebagai Global Minimum Variance (GMV) hingga 27,46% sebagai saran portofolio optimalnya. Dengan GMV sebagai portofolio yang lebih disukai untuk memodifikasi portofolio Dapenpos yang ada, portofolio optimal dari portofolio yang dimodifikasi memiliki kisaran pengembalian dari 7,37% hingga 9,28% dan lebih kecil risikonya dibandingkan dengan portofolio optimal yang ada. Kesimpulan dari penelitian ini, portofolio Dapenpos saat ini belum optimal dan keputusan pengelola dana untuk memotong semua saham dari portofolionya divalidasi oleh optimalisasi melaui MPT dengan realokasi strategis ke deposito berjangka dan obligasi korporasi dalam mendapatkan potensi pengembalian yang lebih tinggi dengan risiko yang sama.