COVER Catherine Raditya Tanardi
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
ABSTRAK Catherine Raditya Tanardi
PUBLIC Latifa Noor BAB1 Catherine Raditya Tanardi
PUBLIC Latifa Noor BAB2 Catherine Raditya Tanardi
PUBLIC Latifa Noor BAB3 Catherine Raditya Tanardi
PUBLIC Latifa Noor BAB4 Catherine Raditya Tanardi
PUBLIC Latifa Noor BAB5 Catherine Raditya Tanardi
PUBLIC Latifa Noor PUSTAKA Catherine Raditya Tanardi
PUBLIC Latifa Noor
Untuk meningkatkan nilai ekonomi pati yang tersedia melimpah di Indonesia, perlu diteliti
suatu cara untuk mengkonversi pati menjadi oligosakarida. Teknologi membran dapat
digunakan untuk proses konversi pati secara enzimatik karena membran memiliki
selektivitas terhadap campuran molekul dengan ukuran yang berbeda. Penelitian ini
dilakukan untuk mendapatkan membran komposit yang selektif terhadap pati dan maltosa
sebagai salah satu hasil konversi pati. Membran komposit menarik untuk digunakan karena
memberikan kombinasi selektivitas dan permeabilitas yang tinggi. Dalam penelitian ini,
lapisan pendukung dibuat dari blend poli(metilmetakrilat) (PMMA) dan polisulfon (PSf)
menggunakan zat aditif poli(etilenglikol) (PEG), serta campuran pelarut
N,N-dimetilformamida (DMF) dan N,N-dimetilasetamida (DMAc) dengan teknik inversi
fasa. Lapisan selektif diperoleh dengan mereaksikan m-fenilendiamin (MPD) dan
trimesoilklorida (TMC) di atas lapisan pendukung dengan teknik polimerisasi antarmuka.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa membran dengan komposisi larutan cetak PMMA:
PSf: PEG: DMF: DMAc (% w/w) = 4: 8: 12: 25,5: 50,5 dapat digunakan sebagai membran
pendukung. Berbagai karakterisasi terhadap membran yang dihasilkan meliputi penentuan
permeabilitas (yang dinyatakan sebagai fluks), permselektivitas (yang dinyatakan sebagai
koefisien rejeksi, % R), derajat penggembungan, sudut kontak, dan morfologi membran
dengan SEM. Membran komposit yang diperoleh memiliki % R yang masih cukup tinggi
walaupun digunakan tekanan operasi yang relatif tinggi (5 bar). Penurunan derajat
penggembungan antara membran pendukung dan komposit, dari 251,48% menjadi 236,84%,
mengindikasikan adanya lapisan poliamida berikatan silang yang menutupi pori-pori
membran pendukung. Penurunan sudut kontak antara membran pendukung dan komposit,
dari 134° menjadi 87°, mengindikasikan terbentuknya lapisan poliamida yang
mengakibatkan membran komposit bersifat lebih hidrofil daripada membran pendukung.
Analisis morfologi membran dengan SEM menunjukkan terbentuknya materi baru yang
menempel di atas lapisan selektif membran pendukung. Persen rejeksi pati hanya mengalami
penurunan sebesar 9% (93,81% untuk membran yang tidak dikompositkan dan 85,78%
untuk membran komposit), sedangkan % R maltosa cenderung tidak berubah. Sementara itu,
peningkatan fluks terhadap campuran larutan pati dan maltosa meningkat menjadi 9,2 kali
lipat (0,9 L m-2 jam-1 untuk membran pendukung dan 8,4 L m-2 jam-1 untuk membran
komposit).