digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK M. Fakhri Anwar Putra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Daerah penelitian terletak pada Daerah Batubesi, Kelurahan Burung Mandi, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur. Daerah ini termasuk ke dalam wilayah IUP PT. Timah Tbk. dan merupakan daerah yang masih aktif ditambang bijih timah dan besinya. Endapan skarn merupakan sistem endapan yang dominan berkembang di daerah Batubesi. Hingga saat ini belum pernah dilakukan studi mengenai paragenesa mineralisasi. Oleh karena itu peneilitian ini bermaksud untuk mempelajari paragenesa mineralisasi untuk mengenal lebih detail karakteristik endapan skarn di Daerah Batubesi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan profil batuan inti di Daerah Batubesi, memberikan gambaran berupa penampang bawah permukaan batuan inti nya, dan menentukan tahapan paragenesa mineralisasi yang berkembang di daerah Batubesi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan dari 4 buah batuan inti yang sudah berupa half core, 20 buah data sayatan tipis, 7 buah data sayatan poles, 234 foto logging dan 4 deskripsi logging. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis petrologi secara megaskopis dan analisis petrografi dan minegrafinya. Profil batuan inti yang terdapat pada daerah penelitian ini terbagi menjadi 4 zona utama yaitu zona batulempung hematitik, zona skarn (yang dibagi lagi menjadi 3 jenis yaitu, skarn dengan tekstur banded, skarn magnetit dan skarn garnet), zona hornfels/zona batuan metamorf, dan zona batuan granit intrusi. Berdasarkan dari analisis petrografi dan minegrafi pada sampel batuan, tahap paragenesa mineralisasi yang berkembang di daerah Batubesi terbagi menjadi 4 tahapan yaitu, tahap metamorfik yang dicirikan kehadiran mineral muskovit dan serisit, tahap alterasi awal yang berupa tahap progadasi skarn, tahap ini dicirikan dengan kehadiran mineral garnet dan piroksen, tahap selanjutnya adalah tahap alterasi lanjutan berupa tahap retrogradasi skarn, dicirikan dengan kemunculan mineral magnetit, klorit, kuarsa dan juga mineral sulfida. Tahap terakhir adalah tahapan supergen dan oksidasi yang dicirikan dengan hadirnya mineral oksida besi berupa goetit, hematit, jarosit dan limonit. Tahapan supergen dan oksidasi ini merupakan hasil dari adanya pengaruh yang kuat dari air meteorik dan juga proses erosi.