








Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memberikan kontribusi besar bagi
suatu negara, khususnya dalam pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan
kerja. Dibalik kontribusinya, terdapat kendala yang dihadapi oleh UMKM seperti
tingkat ketahanan usaha yang rendah, manajemen yang belum profesional, dan
kurangnya daya saing sumber daya manusia di dalam UMKM. Studi pendahuluan
juga mengindikasikan pentingnya penelitian terkait kinerja perusahaan UMKM
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Berdasarkan tinjauan pustaka dari
penelitian terdahulu, diperoleh informasi bahwa terdapat beberapa aspek yang
dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan, yaitu praktik manajemen kinerja,
budaya organisasi, dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pengaruh praktik
manajemen kinerja, budaya organisasi, dan pemanfaatan TIK terhadap kinerja
perusahaan UMKM, serta mengevaluasi hubungan yang muncul di antara praktik
manajemen kinerja, budaya organisasi, dan pemanfaatan TIK di perusahaan
UMKM. Indikator dalam model penelitian ini disesuaikan dengan konteks UMKM
berdasarkan indikator yang digunakan pada penelitian terdahulu dengan objek
UMKM, dan berdasarkan penerapan nyata yang diperoleh dari hasil studi lapangan.
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai hal-hal yang perlu
diperhatikan oleh para pelaku UMKM dalam rangka meningkatkan kinerja
perusahaannya.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode convenience
sampling menggunakan instrumen berupa kuesioner yang dibagikan kepada para
pelaku UMKM di wilayah Bandung dan sekitarnya. Kuesioner tersebut berisi
penilaian dari responden dengan menggunakan skala Likert satu sampai lima,
mengenai praktik manajemen kinerja, budaya organisasi, pemanfaatan TIK, dan
kinerja perusahaannya. Skala satu berarti sangat tidak setuju dan skala lima berarti
sangat setuju terhadap item evaluasi dalam kuesioner. Dari penyebaran kuesioner
tersebut, diperoleh data dari total 96 responden. Model yang dikembangkan
merupakan hierarchical component model (HCM) yang melibatkan higher-order
construct (HOC) dengan empat konstruk berupa praktik manajemen kinerja,
budaya organisasi, pemanfaatan TIK, dan kinerja perusahaan, serta melibatkan
lower-order construct (LOC) untuk konstruk budaya organisasi yang terdiri dari
subkonstruk keterlibatan, konsistensi, adaptabilitas, dan misi. Pengolahan data pada
penelitian ini dilakukan dengan metode Partial Least Square Structural Equation
Modelling (PLS-SEM) untuk menguji model pengukuran, model struktural, dan
mengaplikasikan analisis multigrup.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkatan praktik manajemen kinerja dan
budaya organisasi dapat mempengaruhi tingkatan kinerja perusahaan di seluruh
kelompok UMKM dalam penelitian ini. Semakin tinggi tingkatan praktik
manajemen kinerja dan budaya organisasi di suatu UMKM, maka semakin tinggi
pula kinerja perusahaan UMKM tersebut. Sedangkan, tingkatan pemanfaatan TIK
tidak terbukti berpengaruh langsung terhadap tingkatan kinerja perusahaan, serta
tidak terbukti memoderasi pengaruh tingkatan budaya organisasi terhadap tingkatan
kinerja perusahaan di seluruh kelompok UMKM. Berdasarkan hasil analisis
multigrup untuk UMKM dengan jumlah karyawan 3-10 orang, tingkatan
pemanfaatan TIK terbukti berpengaruh langsung terhadap tingkatan kinerja
perusahaan. Tingkatan pemanfaatan TIK juga terbukti memoderasi pengaruh
tingkatan budaya organisasi terhadap tingkatan kinerja perusahaan untuk UMKM
di sektor kuliner dan UMKM dengan jumlah karyawan 3-10 orang. Selain itu, pada
seluruh kelompok UMKM, ditemukan cukup bukti bahwa tingkatan budaya
organisasi berpengaruh pada tingkatan praktik manajemen kinerja dan pemanfaatan
TIK, serta tingkatan praktik manajemen kinerja juga berpengaruh pada tingkatan
pemanfaatan TIK.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, penelitian ini memberikan rekomendasi bagi
para pelaku UMKM untuk merancang manajemen kinerja yang baik bagi
perusahaannya dan berkomitmen untuk menerapkan praktik manajemen kinerja
tersebut secara maksimal di perusahaannya. Praktik manajemen kinerja terdiri dari
penetapan target kinerja, proses pemberian umpan balik, dan penilaian kinerja yang
dilakukan kepada seluruh pihak di dalam perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga
memberikan rekomendasi bagi para pelaku UMKM dalam penerapan budaya
organisasi untuk mendorong keterlibatan karyawan, menjaga konsistensi
perusahaan, meningkatkan kemampuan beradaptasi, dan memiliki misi yang
mampu memberikan arah bagi masa depan perusahaan UMKM. Selain itu,
pemanfaatan TIK di UMKM sebaiknya mengacu pada kebutuhan yang
didefinisikan dalam praktik manajemen kinerja dan budaya organisasi di UMKM
tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian mengenai topik
kinerja perusahaan UMKM dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta dapat
berkontribusi bagi peningkatan kinerja perusahaan UMKM di Indonesia.