digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nina Nugraheni
PUBLIC Dewi Supryati

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memberikan kontribusi besar bagi suatu negara, khususnya dalam pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Dibalik kontribusinya, terdapat kendala yang dihadapi oleh UMKM seperti tingkat ketahanan usaha yang rendah, manajemen yang belum profesional, dan kurangnya daya saing sumber daya manusia di dalam UMKM. Studi pendahuluan juga mengindikasikan pentingnya penelitian terkait kinerja perusahaan UMKM untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Berdasarkan tinjauan pustaka dari penelitian terdahulu, diperoleh informasi bahwa terdapat beberapa aspek yang dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan, yaitu praktik manajemen kinerja, budaya organisasi, dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pengaruh praktik manajemen kinerja, budaya organisasi, dan pemanfaatan TIK terhadap kinerja perusahaan UMKM, serta mengevaluasi hubungan yang muncul di antara praktik manajemen kinerja, budaya organisasi, dan pemanfaatan TIK di perusahaan UMKM. Indikator dalam model penelitian ini disesuaikan dengan konteks UMKM berdasarkan indikator yang digunakan pada penelitian terdahulu dengan objek UMKM, dan berdasarkan penerapan nyata yang diperoleh dari hasil studi lapangan. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan oleh para pelaku UMKM dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaannya. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode convenience sampling menggunakan instrumen berupa kuesioner yang dibagikan kepada para pelaku UMKM di wilayah Bandung dan sekitarnya. Kuesioner tersebut berisi penilaian dari responden dengan menggunakan skala Likert satu sampai lima, mengenai praktik manajemen kinerja, budaya organisasi, pemanfaatan TIK, dan kinerja perusahaannya. Skala satu berarti sangat tidak setuju dan skala lima berarti sangat setuju terhadap item evaluasi dalam kuesioner. Dari penyebaran kuesioner tersebut, diperoleh data dari total 96 responden. Model yang dikembangkan merupakan hierarchical component model (HCM) yang melibatkan higher-order construct (HOC) dengan empat konstruk berupa praktik manajemen kinerja, budaya organisasi, pemanfaatan TIK, dan kinerja perusahaan, serta melibatkan lower-order construct (LOC) untuk konstruk budaya organisasi yang terdiri dari subkonstruk keterlibatan, konsistensi, adaptabilitas, dan misi. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM) untuk menguji model pengukuran, model struktural, dan mengaplikasikan analisis multigrup. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkatan praktik manajemen kinerja dan budaya organisasi dapat mempengaruhi tingkatan kinerja perusahaan di seluruh kelompok UMKM dalam penelitian ini. Semakin tinggi tingkatan praktik manajemen kinerja dan budaya organisasi di suatu UMKM, maka semakin tinggi pula kinerja perusahaan UMKM tersebut. Sedangkan, tingkatan pemanfaatan TIK tidak terbukti berpengaruh langsung terhadap tingkatan kinerja perusahaan, serta tidak terbukti memoderasi pengaruh tingkatan budaya organisasi terhadap tingkatan kinerja perusahaan di seluruh kelompok UMKM. Berdasarkan hasil analisis multigrup untuk UMKM dengan jumlah karyawan 3-10 orang, tingkatan pemanfaatan TIK terbukti berpengaruh langsung terhadap tingkatan kinerja perusahaan. Tingkatan pemanfaatan TIK juga terbukti memoderasi pengaruh tingkatan budaya organisasi terhadap tingkatan kinerja perusahaan untuk UMKM di sektor kuliner dan UMKM dengan jumlah karyawan 3-10 orang. Selain itu, pada seluruh kelompok UMKM, ditemukan cukup bukti bahwa tingkatan budaya organisasi berpengaruh pada tingkatan praktik manajemen kinerja dan pemanfaatan TIK, serta tingkatan praktik manajemen kinerja juga berpengaruh pada tingkatan pemanfaatan TIK. Berdasarkan hasil analisis tersebut, penelitian ini memberikan rekomendasi bagi para pelaku UMKM untuk merancang manajemen kinerja yang baik bagi perusahaannya dan berkomitmen untuk menerapkan praktik manajemen kinerja tersebut secara maksimal di perusahaannya. Praktik manajemen kinerja terdiri dari penetapan target kinerja, proses pemberian umpan balik, dan penilaian kinerja yang dilakukan kepada seluruh pihak di dalam perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga memberikan rekomendasi bagi para pelaku UMKM dalam penerapan budaya organisasi untuk mendorong keterlibatan karyawan, menjaga konsistensi perusahaan, meningkatkan kemampuan beradaptasi, dan memiliki misi yang mampu memberikan arah bagi masa depan perusahaan UMKM. Selain itu, pemanfaatan TIK di UMKM sebaiknya mengacu pada kebutuhan yang didefinisikan dalam praktik manajemen kinerja dan budaya organisasi di UMKM tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian mengenai topik kinerja perusahaan UMKM dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta dapat berkontribusi bagi peningkatan kinerja perusahaan UMKM di Indonesia.