digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dumianto P Wijaya
PUBLIC Latifa Noor

COVER Dumianto P Wijaya
PUBLIC Latifa Noor

BAB1 Dumianto P Wijaya
PUBLIC Latifa Noor

BAB2 Dumianto P Wijaya
PUBLIC Latifa Noor

BAB3 Dumianto P Wijaya
PUBLIC Latifa Noor

BAB4 Dumianto P Wijaya
PUBLIC Latifa Noor

BAB5 Dumianto P Wijaya
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Dumianto P Wijaya
PUBLIC Latifa Noor

Intsia merupakan salah satu genus dari tumbuhan famili Leguminosae. Tumbuhan dari genus ini terdiri dari 8 spesies dan hanya 3 spesies yang terdapat di Indonesia yaitu Intsia bijuga, Intsia palembanica dan Intsia plurijuga. Di Indonesia tumbuhan ini dikenal dengan nama ’merbau’ atau ’kayu besi’ dan digunakan oleh masyarakat sebagai bahan bangunan (kayu batang), bahan makanan (biji) dan sebagai obat tradisional (kulit batang dan daun). Pada penelitian ini telah diisolasi kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada kayu batang Intsia palembanica yang tumbuh di Papua dan lima senyawa murni telah berhasil diperoleh. Dua diantaranya merupakan golongan flavonoid dan strukturnya telah ditentukan sebagai naringenin (10) dan aromadendrin (24), sedangkan tiga senyawa lainnya belum diukur data spektroskopinya. Naringenin (10) adalah senyawa yang telah diisolasi pada spesies Intsia bijuga. Aromadendrin (24) merupakan senyawa yang baru diperoleh pada genus Intsia namun sebelumnya telah ditemukan dari spesies tumbuhan lain, yaitu Cudrania javanensis dan Dillenia retusa. Struktur senyawa tersebut ditentukan berdasarkan data spektroskopi yang meliputi spektrum UV, IR dan 1H-NMR.