digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sarah Hasanah
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Sarah Hasanah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Sarah Hasanah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Sarah Hasanah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Sarah Hasanah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Sarah Hasanah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Sarah Hasanah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Sarah Hasanah
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Kegiatan tambang terbuka batubara merupakan penggalian material yang pada akhir kegiatan akan meninggalkan lubang bekas tambang (void). Isu lingkungan pada lubang bekas tambang biasa terjadi pada kualitas air danau pascatambang yang mengandung asam. Pengelolaan danau pascatambang sangat diperlukan untuk memenuhi baku mutu lingkungan dengan cara mempercepat periode oksidasi asam pada batuan. Opsi yang akan dikaji adalah memasukkan air sungai ke dalam lubang bekas tambang sehingga dapat mempercepat pengisian void. Pengisian void D2 site Binungan menggunakan air Sungai Binugan dilakukan pada saat kondisi banjir. Daerah aliran sungai yang dipilih untuk mengisi lubang bekas tambang harus memenuhi karakteristik banjir dengan menghitung kejadian banjir dari analisis data hujan. Dengan menggunakan data hujan stasiun BMO1 periode 2005-2021 didapat curah hujan rencana distribusi Gumbell sebesar 83.08 mm sehingga menghasilkan intensitas hujan rencana 11.43 mm/jam. Data topografi dan tata guna lahan DAS Binungan menghasilkan luas daerah tangkapan hujan sebesar 136 km2 dan panjang sungai 35 km. Karakteristik lahan DAS binungan adalah hutan kering sekunder dengan kemiringan 0.04%. Kemudian hasil intensitas hujan dan luas DAS akan didapatkan hidrograf satuan sintetik soil conservation service (SCS). Setelah itu, dilakukan simulasi model perhitungan dengan software HEC RAS untuk dapatkan hubungan debit dan tinggi muka air di penampang saluran sodetan pada varisi dimensi saluran dengan level masuknya air di +4 dan +5 mdpl. Dengan analisis data hujan didapatkan kejadian banjir berkisar antara 30-120 hari pada periode ulang 2,5, dan 10 tahun dengan punck tinggi muka air di RS4000 saat banjir terdapat pada elevasi +6 mdpl. Opsi pengisian void D2 dari Sungai Binungan dapat dilakukan pada level +4 mdpl di RS4000 sebelah timur void D2 dengan dimensi lebar bawah saluran 3.5-4 meter selama satu tahun dengan banyak kejadian 30 kali inetnsitas hujan rencana.