digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Achmad Rodiansyah
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Achmad Rodiansyah
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB1 Achmad Rodiansyah
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB2 Achmad Rodiansyah
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB3 Achmad Rodiansyah
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB4 Achmad Rodiansyah
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB5 Achmad Rodiansyah
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Achmad Rodiansyah
PUBLIC Irwan Sofiyan

Staphylococcal enterotoxin B (SEB) dari Stapylococcus aureus dapat diusulkan sebagai protein terapeutik untuk membunuh sel kanker. SEB dapat mengaktifkan sistem imun atau bekerja secara langsung pada sel untuk menginduksi peristiwa apoptosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengekspresikan protein SEB yang selanjutnya diuji efek sitotosiknya pada sel lini kanker payudara MCF-7. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengkonstruksi vektor plasmid ekspresi pET-28a(+) yang membawa gen pengkode SEB yang telah dioptimasi kodonnya untuk sistem ekspresi Escherichia coli BL21(DE3). Plasmid rekombinan selanjutnya ditransformasikan menggunakan metode kejut suhu dan diverifikasi menggunakan PCR koloni serta sekuensing DNA. Ekspresi gen SEB pada transforman yang membawa plasmid target diinduksi menggunakan gradien konsentrasi IPTG dan keberadaan protein target dianalisis menggunakan SDS-PAGE. Protein target dipurifikasi menggunakan resin nickel-NTA dan didialisis menggunakan metode dialisis tubing. Protein hasil purifikasi dikonsentrasikan dan diukur konsentrasinya menggunakan metode Bradfrod. Uji sitotoksisitas protein rekombinan SEB (rSEB) dilakukan pada sel kanker MCF-7 menggunakan metode MTT. Profil ekspresi gen yang terlibat dalam jalur apoptosis diukur menggunakan RT-qPCR. Hasil ekspresi menunjukkan bahwa rSEB dapat ditemukan dalam fraksi terlarut dan sebagian besar dalam fraksi tidak terlarut. Induksi IPTG dengan konsentrasi 0,75 mM diikuti dengan inkubasi 16 jam menghasilkan jumlah protein target yang paling optimal. Hasil purifikasi, dialisis, dan verifikasi dengan metode Western blotting menunjukkan bahwa protein rSEB telah berhasil diisolasi. Hasil uji in-vitro protein SEB pada sel lini MCF-7 menunjukkan Inhibitory Concentration (IC)-50 pada konsentrasi 223,75 ?g/mL. Hasil perlakuan dengan variasi konsentrasi IC25, IC50, dan IC75 menunjukkan bahwa rSEB dapat meningkatkan ekspresi gen TNF-?, NF- ?B dan Bax yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan kontrol apoptosis menggunakan paklitaksel. Protein rSEB dengan konsentrasi IC75 pada sel MCF-7 mampu meningkatkan ekspresi gen NF-?B dan Bax masing-masing sebesar 12,05±0,92 dan 12,34±0,86 kali. Namun, ekspresi gen TNF-? paling tinggi terdapat pada perlakuan IC50 sebesar 12,31±1,78. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa rSEB berhasil disintesis dan bersifat toksik pada sel lini MCF-7 serta mengarah pada kejadian apoptosis.