
ABSTRAK R Purwantoko 22005017.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
COVER R Purwantoko 22005017.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
BAB 1 R Purwantoko 22005017.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
BAB 2 R Purwantoko 22005017.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
BAB 3 R Purwantoko 22005017.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
BAB 4 R Purwantoko 22005017.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
BAB 5 R Purwantoko 22005017.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
PUSTAKA R Purwantoko Mahagyo
PUBLIC Dedi Rosadi 
LAMPIRAN R Purwantoko 22005017.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Karakterisasi reservoir saat ini merupakan hal yang penting dalam industri
perminyakan. Hal ini diperlukan untuk membuat suatu prioritas, tindak lanjut dan
rencana ke depan dalam pengembangan lapangan minyak secara ekonomis.
Karakterisasi ini dapat dibuat berdasarkan kondisi geologi maupun produksi
minyak yang berhubungan dengan recovery factor. Lapangan minyak Duri yang
merupakan lapangan minyak dengan teknologi injeksi uap yang terbesar di
Indonesia saat ini juga sudah menerapkan karakterisasi reservoir baik pada
pengembangan area baru atau area yang sudah diproduksi untuk optimisasi
produksi.
Area-10 adalah bagian dari area pengembangan lapangan minyak Duri yang
terletak di Cekungan Sumatra Tengah, dan merupakan daerah penelitian. Area ini
berada di bagian utara lapangan minyak Duri dan mulai dikembangkan pada tahun
2001.
Reservoir Rindu-1_3 dan Rindu-5 merupakan target utama injeksi dan produksi
sementara reservoir Rindu-2, Rindu-3 dan Rindu-4 sangat tipis dan tidak
ekonomis di area ini sehingga tidak dikembangkan. Perbedaan yang cukup
mencolok terlihat pada respons panas yang lebih banyak dijumpai pada area
dengan reservoir Rindu-5 sementara reservoir Rindu-1 belum menunjukkan
respons panas yang cukup baik. Padahal reservoir Rindu-1 dilakukan injeksi
terlebih dahulu.
Deskripsi kedua reservoir tersebut ditentukan dengan menggunakan data batuan
inti dan pembagian menjadi empat unit fasies (channel, len shale, marine shale
dan lag/tight) serta mengaplikasikan konsep stratigrafi sikuen. Analisis juga
dilakukan dengan mengintegrasikan data properti batuan terutama permeabilitas
yang menjadi peran utama dalam proses injeksi, dan penyebaran panas yang
dipantau dari temperatur kepala sumur produksi, temperatur log dan sesimik 4
dimensi.
Dengan semua data yang sudah terintegrasi dapat dievaluasi untuk memperoleh
karakterisasi reservoir sehingga dapat diprediksi zona yang membutuhkan injeksi
uap lebih besar. Pada akhirnya akan ditindak lanjuti dengan melakukan langkah
untuk meningkatkan injeksi uap pada zona yang jelek dan mengurangi atau
menjaga kestabilan injeksi uap pada zone yang bagus.