digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pilar jembatan menyebabkan aliran sungai menjadi berubah, sehingga kondisi hidraulik sungaipun berubah. Salah satu perubahan hidraulik adalah meningkatnya tegangan geser pada dasar saluran yang berpotensi menyebabkan gerusan. Transpor sedimen akan bertambah dengan meningkatnya tegangan geser sedimen, gerusan terjadi ketika perubahan kondisi aliran menyebabkan peningkatan tegangan geser dasar (Laursen, 1952 dalam Daties, 2012). Ini dapat dilihat dari persamaan transport sedimen Meyer Peter Muller (1948), Van Nielsen (1992), Yang (2003) dan Van Rijn (1984), ketika tegangan geser aliran diatas tegangan geser kritis maka akan menyebabkan transport sedimen. Penelitian ini menggunakan persamaan turbulen RNG, persamaan transport sedimen Meyer Peter Muller dan perangkat lunak FLOW 3D. Hasil penelitian ini didapatkan pada pilar satu bulat parameter kalibrasi bedload adalah 8 dan parameter kalibrasi kekasaran saluran adalah 2,5. Perhitungan tinggi gerusan, sudut gerusan dan aliran memiliki kesamaan yang cukup baik. Kemudian parameter kalibrasi ini digunakan untuk mensimulasikan aliran dan gerusan pada dua pilar bulat, dua pilar ujung bulat dan dua pilar ujung segitiga. Hasil simulasi didapatkan tegangan geser yang rendah pada sekitar pilar dan tegangan geser aliran (0,315 N/m2) maksimalnya terletak jauh dari pilar bila dibandingan dengan simulasi bentuk pilar lainya. Sehingga didapatkan simulasi pada pilar berbentuk bulat adalah bentuk terbaik secara perhitungan hidraulik.