Sungai Tallo merupakan salah satu sungai besar yang membelah Kota Makassar dan memiliki dampak besar terhadap terjadinya risiko banjir yang tinggi. Pada area sekitar sungai tallo terdapat kawasan pemukiman, area industri, tambak dan daerah irigasi yang mana kebutuhan airnya disuplai langsung dari sungai tallo. Selain itu banyak fasilitas dan akses ke bandara dan pelabuhan melintasi sungai tallo, menjadikan sungai tallo sebagai sungai paling strategis di Kota Makassar. Namun, pada kondisi terjadinya hujan dengan instesitas tinggi dalam waktu yang lama menyebabkan sungai tallo meluap dan menggenangi daerah sekitar sungai tallo sehingga menimbulkan daerah rawan banjir.
Permasalahan banjir ini semakin kompleks karena pertumbuhan pembangunan yang signifikan dan urbanisasi pada daerah sekitar sungai tallo. Untuk itu dalam studi ini dilakukan pengkajian penurunan risiko banjir di daerah hilir sungai tallo untuk menilai kemungkinan dan besar kerugian yang terjadi akibat banjir berdasarkan hasil observasi lapangan, data sekunder dan hasil pemodelan secara matematis menggunakan model Hec-Ras 6.2 dengan metode kombinasi 1D/2D sehingga dapat dilakukan langkah-langkah penangan banjir yang tepat pada daerah rawan banjir.
Hasil analisis debit banjir menggunanakan metode scs menghasilkan debit banjir periode ulang (Q25) pada daerah hilir sungai tallo sebesar 703.06 m3/detik. Selanjutnya dilakukan pemodelan banjir menggunakan Hec-Ras 6.2 metode kombinasi 1D/2D aliran unsteady pada kondisi eksisiting tanpa upaya pengendalian menghasilkan luasan banjir 7.46 km2 dan dengan upaya pengendalian menggunakan skenario tanggul sebesar 6.02 km2. Sehingga luasan banjir yang tereduksi sebesar 1.44 km2. Dari hasil pemodelan ini akan dilakukan analisis risiko banjir merujuk pada Perka BNPB No.2 Tahun 2012, dimana tingkat risiko banjir pada kondisi eksisting kelurahan Lakkang, Parangloe, Kapasa, Panaikang, Pampang dan Tamalanrea Indah berada pada tingkat risiko banjir rendah. Pada upaya pengendalian banjir dengan skenario tanggul semua kelurahan masih berada pada tingkat risiko rendah.
Dari hasil temuan pada kajian ini, dapat disimpulkan bahwa upaya pengendalian banjir dengan skenario tanggul tidak menghilangkan banjir pada lokasi kajian. Tetapi mampu menurunkan luasan genangan banjir dan tingkat risiko banjir sehingga upaya pengendalian secara struktural dapat dikembangkan untuk menurunkan risiko banjir di hilir Sungai Tallo Kota Makassar.