ABSTRAK Johanes Amadeus Teja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Johanes Amadeus Teja.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Johanes Amadeus Teja.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Johanes Amadeus Teja.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Johanes Amadeus Teja.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Johanes Amadeus Teja.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Johanes Amadeus Teja.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Johanes Amadeus Teja
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Johanes Amadeus Teja.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pasta dan pewarna hijau pandan, sebagai salah satu aditif dengan penggunaan terbesar dalam
industri pangan, umumnya dibuat dari bahan-bahan sintetis. Hal ini terjadi atas pertimbangan
kepraktisan proses produksi, biaya produksi yang relatif rendah, juga kualitas warna yang
diberikan oleh produk umumnya lebih baik. Namun, peralihan tren kepada konsumsi produk
pangan yang lebih alami membuat peluang penjualan pewarna alami meningkat. Pandan
memiliki klorofil yang memberikan warna hijau khasnya. Sudah banyak praktik produksi
pasta pandan alami secara rumahan untuk konsumsi pribadi, namun umumnya tidak melalui
proses pemekatan sehingga pasta pandan bersifat lebih cair dan dapat mempengaruhi
karakteristik produk pangan akhir secara signifikan. Salah satu metode pemekatan yang dapat
dilakukan adalah dengan Osmotic Membrane Distillation (OMD). Penelitian ini bertujuan
untuk mencari kondisi optimal dari proses ekstraksi klorofil dari pandan serta proses
pemekatannya menggunakan OMD. Penelitian ini dilakukan dengan mengekstrak pandan
dengan pelarut berupa campuran air dan propilen glikol (PG) dengan rasio massa pandan
terhadap massa pelarut sebesar 1 : 4 selama 2 dan 12 jam. Kadar PG dalam pelarut akan
divariasikan sebanyak 6 variasi, yakni 0%, 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Pemekatan
dengan OMD secara submerged direct contact membrane distillation (SDCMD) dilaksanakan
selama 3 jam dengan laju alir Osmotic Agent (OA) sebesar 1 dan 1,5 mL/s pada temperatur
35°C dan tekanan ruang. Warna hasil ekstraksi akan diuji menggunakan spektrofotometer
untuk menguji kadar klorofilnya. Produk hasil pemekatan, yakni supernatan pekat dan larutan
OA encer akan dianalisis untuk mengetahui kinerja membran selama pemekatan. Supernatan
pekat akan dianalisis dari segi kadar klorofil, profil warna, viskositas, dan dispersitasnya
dalam air. Larutan OA encer akan dianalisis dari segi keberadaan aroma pandan dan
kandungan PG-nya.