Air tambang merupakan salah satu dampak negatif yang timbul akibat kegiatan
pertambangan. Air tambang yang bersifat asam didominasi oleh sulfat sebagai
hasil reaksi mineral sulfida pada batuan yang terdedah dengan air dan oksigen.
Selain itu, sifat keasaman pada air tambang dapat memiliki karakteristik
peningkatan logam terlarut, termasuk elemen jejak, apabila dibandingkan dengan
air pada sistem alami. Variasi karakteristik geokimia air tambang serta
kemungkinan mobilitas logam yang berasosisasi sangat bergantung pada interaksi
air dengan batuan sehingga perlu dilakukan prediksi dan permodelan untuk dapat
meminimalkan dampak yang ditimbulkan ke lingkungan sekitar. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pembentukan air asam tambang
serta mobilitas logam dan karakteristik air lindian dari batuan pada endapan Low
Sulfidation Epithermal (LSB).
Sampel batuan dari endapan LSE diuji karakterisasi geokimia pembentukan Air
Asam Tambang (AAT)-nya menggunakan uji statik, uji mineralogi, dan unsur.
serta pengujian kinetic dengan metode free draining column leach test (FDCLT).
air lindian hasil pengujian kinetik diuji untuk mengetahui sifat fisik dan kualitas
kimia air lindian. Sampel batuan endapan LSE juga dilakukan pengujian ekstraksi
sekuensial dan near total acid digestion untuk menghitung jumlah dan mobilitas
relatif dari logam yang terdapat pada batuan pada fraksi geokimia tertentu.
Hasil penelitian menunjukkan sampel batuan pada litologi yang sama memiliki
karakteristik geokimia pembentukan AAT yang berbeda, sehingga mempengaruhi
kondisi fisikokimia air lindian hasil interaksi air dengan batuan. Terdapat 7
sampel dengan air lindian yang bersifat netral dan 2 sampel dengan air lindian
yang bersifat asam. Mobilitas logam pada endapan LSE memiliki karakteristik
yang beragam. Secara umum logam yang memiliki mobilitas pada endapan LSE
terikat pada fraksi karbonat. Keterdapatan dan mobilitas logam yang bersifat
mobile pada fraksi soluble dan karbonat sebagai sumber pencemar pada
lingkungan akan bergantung pada kondisi fisikokimia air lindian yang terbentuk.
Batuan yang memiliki mobilitas logam pada fraksi karbonat dapat terlarut apabila
terjadi interaksi dengan air lindian batuan lain yang lebih asam.