digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kestabilan lereng merupakan faktor penting dalam perencanaan dan operasional tambang terbuka. Desain dari lereng yang stabil dan tepat akan mempunyai dampak yang besar terhadap keekonomian serta kontinuitas produksi tambang. PT Bukit Asam, Tbk. merupakan salah satu perusahaan tambang batubara di Sumatera Selatan yang menggunakan metode peledakan dalam pemberaian bahan galiannya, hal ini bertujuan agar kegiatan produksi lebih efektif dan efisien akan tetapi kegiatan peledakan yang dilakukan secara terus-menerus tentunya akan memberikan dampak negatif salah satunya yaitu getaran tanah. Getaran tanah dapat terjadi dikarenakan saat peledakan berlangsung dari seluruh total energi yang dihasilkan bahan peledak hanya sebagian yang dikonsumsi untuk memecahkan batuan, sebagian lagi menjadi energi sisa yang akan merambat melalui batuan sehingga mengakibatkan deformasi dalam batuan tetapi tidak memecahkan batuan karena masih dalam batas elastiknya. Selain itu, air tanah juga dapat memberikan permasalahan dalam pengelolaan tambang. Hal ini dikarenakan tekanan air pori menimbulkan gaya angkat, sehingga akan menurunkan kekuatan massa batuan penyusun lereng sehingga dapat meningkatkan risiko ketidakstabilan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kestabilan lereng tambang batubara dilihat dari nilai Faktor Keamanan (FK) statik, pseudostatik dan dinamik serta nilai perpindahan kritis. Data yang digunakan meliputi data sifat fisik dan mekanik berupa kohesi dan sudut geser dalam, data getaran peledakan berupa Percepatan Partikel Puncak terhadap waktu, serta Hu 0, 0.6, 0.8, dan 1 yang menggambarkan pengukuran Muka Air Tanah (MAT). Analisis dilakukan dengan metode Newmark menggunakan perangkat lunak Slide 2 Dimensi (2D). Hasil dari analisis dengan metode Newmark yaitu perpindahan permanen untuk tiap pengurangan kekuatan massa batuan. Nilai perpindahan kritis dan FK dinamik diperoleh dari grafik antara perpindahan permanen terhadap faktor pengurangan kekuatan massa batuan. Berdasarkan hasil analisis pada lereng highwall dan lowwall, dapat diketahui bahwa semakin kecil nilai kekuatan massa batuan dan semakin jenuh kondisi lereng maka nilai perpindahan permanen dan perpindahan kritisnya semakin besar sehingga nilai Faktor Keamanannya (FK) semakin kecil sedangkan nilai Probabilitas Kelongsorannya (PK) akan semakin besar. Kriteria stabil pada lereng statik yaitu FK ? 1.3 dan PK ? 5%, dan pada lereng pseudostatik & dinamik yaitu FK ? 1.1 dan PK ? 5%. Nilai FK statik bernilai lebih besar dibandingkan FK dinamik dan FK dinamik bernilai lebih besar dibandingkan FK pseudostatik.