Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan artemisinin sebagai
pengobatan pilihan untuk infeksi malaria oleh Plasmodium falcifarum. Senyawa ini
digunakan bersama dengan satu atau lebih obat dalam paket terapi kombinasi
artemisinin combination therapy (ACTs). Produksi secara semi sintetik merupakan
salah satu alternatif yang potensial untuk memproduksi artemisinin. Pada penelitian
sebelumnya telah dilakukan upaya peningkatan produksi amorfadiena melalui
ekspresi heterolog jalur mevalonat pada B. subtilis. Namun, jalur bagian atas
mevalonat masih belum bekerja secara optimal. Sehingga, diperlukan optimasi
untuk meningkatkan ekspresi jalur bagian atas sebagai suplai produk intermediet
mevalonat. Pada penelitian ini telah dilakukan kloning terhadap tiga gen kunci
penyusun jalur mevalonat (atoB, mvaS, mvaA) yang disisipkan pada plasmid
pDR111 dengan metode circular polymerase extension cloning (CPEC).
Berdasarkan hasil analisis restriksi dan sekuensing kloning berhasil dilakukan.
Hasil analisis pada SDS-PAGE ekspresi menunjukkan adanya ekspresi protein pada
ukuran protein target atoB (40,35 kDa), mvaS (43,22 kDa) dan mvaA (46,18 kDa).
Analisis metabolit dengan LC-MS/MS menunjukkan adanya metabolit mevalonat
yang terbentuk pada kultur yang mengandung plasmid rekombinan.