Minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam yang tidak terbaharukan dan memegang peranan penting sebagai sumber energi utama di negara kita. Eksploitasi minyak dan gas bumi terus menerus akan mengakibatkan penurunan stok (cadangan terbukti) sumber daya alam tersebut. Mempertahankan sumber daya alam yang tidak terbaharukan adalah dengan mempertahankan stok yang disebut proven reserve (cadangan terbukti). Kita tidak perlu terpaku hanya dengan mengusahakan penemuan sumber daya yang sama untuk mempertahankan sumber daya alam tersebut,tetapi kita dapat pula mengusahakan penemuan sumber daya tidak terbaharukan yang lain atau memproduksikan sumber daya terbaharukan yang lain, yang penting penggunaanya sama, yaitu pemenuhan kebutuhan energi nasional. Mempertahankan keberlanjutan keberadaan sumber daya alam dapat dilakukan dengan menyisihkan dana yang diambil dari eksploitasi sumber daya alam yang tidak terbaharukan yang disebut depletion premium. Depletion premium dapat dihitung dari nilai sekarang (net present value) perbedaan biaya apabila sumber daya tersebut habis (sehingga kita harus mengimpornya atau menggunakan komoditas lain) dengan biaya memproduksikannya sendiri (karena kita bisa mempertahankan cadangan terbuktinya). Dalam paper ini penulis mencoba membuat analisis keekonomian proyek minyak dan gas bumi dengan studi kasus proyek pengembangan lanjut sebuah lapangan di Indonesia yang telah habis masa kontraknya jika diproduksikan kembali dengan usulan kontrak bagi hasil yang memasukkan depletion premium di dalamnya. Penerapan depletion premium di setiap analisis keekonomian proyek ekploitasi minyak dan gas bumi akan selain akan menjamin keberlangsungan ketersediaan energi (sustainibility) juga membangunan ketahanan di sektor energi di masa yang akan datang.