digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Juliandru Yuska Qalbi
PUBLIC Irwan Sofiyan

Kondisi wabah pandemic COVID-19 mengharuskan dilakukannya berbagai adapatasi dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Dampak dari penyebaran virus ini sangat nyata terasa di berbagai sector, khususnya sector pariwisata. Dalam upaya menekan laju penyebaran virus, berbagai organisasi internasional dan pemerintah dalam negeri mengeluarkan kebijakan procedural seperti physical distancing, PSBB, adaptasi kebiasaan baru dan New Normal, Protokol Kesehatan yang baru ini mengakibatkan adanya beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat dalam berpergian. Dengan diberlakukannya Protokol Kesehatan, diharapkan akan menekan resiko penularan yang terjadi di masa Pandemi dan New Normal. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana hubungan dari resiko yang ada dengan keinginan dari masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata di masa pandemic dan new normal dengan menggunakan protocol Kesehatan yang diberlakukan di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan secara online pada masa PPKM level 4 dimana kondisi penyebaran virus sedang tinggi. Metode PLS-SEM dipilih untuk memprediksi seberapa besar pengaruh dari resiko yang ada, terhadap sikap dan keinginan responden untuk melakukan perjalanan wisata. Hasil analisis data yang didapat diharapkan mampu memberikan gambaran kepada pelaku usaha dan pemerintah dalam melihat sudut pandang dan preferensi masyarakat terhadap regulasi yang dikeluarkan. Hubungan antara resiko, teori Planned Behavior, Trust dan juga intensi untuk melakukan pariwisata di masa pandemi dikembangkan ke dalam bentuk model baru untuk melihat bagaimana interaksi hubungan masing masing variabel dalam pengambilan keputusan.