COVER Moses Hubert
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Moses Hubert
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Moses Hubert
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Moses Hubert
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Moses Hubert
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Moses Hubert
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Moses Hubert
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam bidang robotik, pengembangan sistem multiagen menggunakan beberapa
robot disebut dengan sistem multirobot. Sistem ini dikembangkan untuk
menyelesaikan berbagai masalah kompleks yang tidak dapat diselesaikan oleh satu
robot. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem kontrol pada kawanan robot.
Desain sistem kontrol yang dirancang menyerupai desain pengontrol kaskade
dengan pengontrol primer berupa algoritma Q-learning dan pengontrol sekunder
berupa pengontrol PI.
Algoritma Q-learning digunakan agar setiap robot dapat belajar bekerja sama
secara terdesentralisasi dan menerapkan konsep swarm robotics. Konsep ini
digunakan agar sistem multirobot menjadi lebih scalable, robust, dan fleksibel.
Pada penelitian ini, robot yang digunakan adalah robot bola karena mempunyai
pergerakan holonomik. Selain itu, untuk mengatasi masalah keterbatasan jumlah
robot dan biaya belinya yang mahal, penelitian ini melakukan pengujian sistem
multiagen dengan pendekatan digital twin. Dengan pendekatan ini, penambahan
jumlah agen pada sistem dapat dilakukan dengan mudah.
Penelitian ini berfokus pada empat tahap: pengembangan sistem deteksi robot,
pengembangan model digital robot, penerapan algoritma Q-learning untuk
pelatihan agen, dan pengujian hasil pelatihan dengan pendekatan digital twin.
Identifikasi posisi robot dilakukan dengan metode segmentasi warna. Model digital
dikembangkan dengan menentukan persamaan matematis kecepatan dan orientasi
robot. Algoritma pelatihan digunakan agar agen dapat mengambil keputusan
terbaik pada pengujian.