digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Siti Nurjanah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Siti Nurjanah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Siti Nurjanah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Siti Nurjanah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Siti Nurjanah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Siti Nurjanah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Siti Nurjanah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Siti Nurjanah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PT X merupakan salah satu perusahaan farmasi di Indonesia yang bergerak di bidang Life Science. Saat ini PT X memiliki proyek yang sedang berjalan, yaitu proyek Renovasi Gedung Power House dengan total anggaran biaya sebesar Rp5.078.946.006,12, serta direncanakan akan selesai dalam 87 minggu. Untuk memantau kemajuan proyek, PT X menggunakan Kurva S. Berdasarkan Kurva S, proyek Renovasi Gedung Power House mengalami keterlambatan. Sebagai metode monitoring proyek, Kurva S dapat menunjukkan performansi proyek dengan membandingkan aktual dengan rencana yang telah dibuat. Namun, kurva S memiliki batasan, yaitu tidak dapat menunjukkan hasil estimasi biaya dan waktu yang harus dikeluarkan untuk menyelesaikan proyek. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performansi proyek serta estimasi waktu dan biaya penyelesaian proyek. Metode Earned Value Management (EVM) dan Earned Schedule (ES) digunakan untuk mengatasi kelemahan Kurva S, dimana dengan menggunakan metode EVM dan ES dapat diketahui performansi proyek, serta estimasi biaya dan waktu untuk menyelesaikan proyek. Hasil perhitungan performansi dan estimasi penyelesaian proyek, dibuat dashboard untuk mempermudah pemantauan dan pengendalian proyek. Dashbaord dirancang berdasarkan kebutuhan pemangku kepentingan yang diturunkan menjadi indikator kinerja. Pada periode ke-40, yaitu periode terakhir pengambilan data, hasil monitoring menunjukkan adanya keterlambatan proyek selama 1,59 minggu, namun mengalami penghematan sebanyak Rp50.009.971,27. Pada periode tersebut, diestimasi total biaya proyek sebesar Rp5.028.846.034,85 dengan total durasi adalah 90,61 minggu. Hasil perhitungan menggunakan EVM ditampilkan pada dashboard. Dashboard monitoring proyek dapat menampilkan 9 indikator kinerja dan dibuat pada Microsoft Excel.