ABSTRAK Siti Rodiah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER_Siti Rodiah.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I_Siti Rodiah.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II_Siti Rodiah.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III_Siti Rodiah.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV_Siti Rodiah.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V_Siti Rodiah.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB VI_Siti Rodiah.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Siti Rodiah
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN_Siti Rodiah.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Kecamatan Majalaya merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Bandung yang terpotong oleh aliran Sungai Citarum dengan mata air di Situ Cisanti. Air dari Situ Cisanti mengalir ke daerah Majalaya melalui kemiringan yang sangat curam dari ketinggian ±1500 m di atas muka laut turun hingga ketinggian ±700 m. Kondisi tersebut menyebabkan aliran sungai di sekitar Majalaya memiliki kecepatan dan energi yang lebih tinggi di bandingkan dengan daerah setelahnya sehingga tebing sungai di sekitar Majalaya pun memiliki potensi lebih tinggi untuk mengalami gerusan terutama di bagian tikungan luar sungai.
Dalam upaya penanganan gerusan tebing sungai di Kampung Atirompe, Desa Majalaya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung sepanjang 325 meter yang berada tepat di tikungan luar dari Sungai Citarum, diperlukan adanya perencanaan teknis bangunan pelindung tebing sungai. Pemodelan hidraulika dengan HEC-RAS 6.2 dilakukan untuk memperoleh besarnya elevasi muka air banjir, kecepatan aliran, dan potensi gerusan yang terjadi sebagai dasar penyusunan solusi. Dengan mempertimbangkan hasil simulasi debit banjir periode ulang 25 tahun dan potensi gerusannya, tembok penahanan tanah (TPT) dengan tinggi 10 meter dipilih untuk melindungi tebing di Kampung Atirompe dari ancaman gerusan.