
ABSTRAK DITA APRILIA PUTRA 12017023.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
COVER DITA APRILIA PUTRA 12017023.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
BAB 1 DITA APRILIA PUTRA 12017023.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
BAB 2 DITA APRILIA PUTRA 12017023.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
BAB 3 DITA APRILIA PUTRA 12017023.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
BAB 4 DITA APRILIA PUTRA 12017023.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
BAB 5 DITA APRILIA PUTRA 12017023.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
BAB 6 DITA APRILIA PUTRA 12017023.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi 
PUSTAKA Dita Aprilia Putra
PUBLIC Dedi Rosadi 
LAMPIRAN DITA APRILIA PUTRA 12017023.pdf
PUBLIC Dedi Rosadi
Daerah penelitian berfokus pada daerah dataran pantai utara Jakarta. Secara administratif,
daerah penelitian terletak pada Jakarta Utara dengan luas sekitar 295,2 km2. Permasalahan
yang umum terjadi di daerah dataran pantai berupa kontaminasi air tawar oleh air asin dan
penurunan kualitas airtanah akibat pengaruh aktivitas manusia. Nitrat dan amonium dapat
digunakan sebagai indikator pencemaran airtanah bebas oleh aktivitas manusia. Kadar nitrat
dan amonium yang tinggi pada airtanah dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan
manusia dan ekosistem. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi parameter fisik
dan kimia airtanah bebas pada daerah penelitian, menentukan persebaran kontaminan nitrat
dan amonium, serta mengevaluasi kualitas airtanah bebas menggunakan metode WQI
(Water Quality Index).
Daerah penelitian terdiri dari dua satuan geomorfologi, yaitu Satuan Geomorfologi Dataran
Pantai dan Satuan Geomorfologi Kipas Gunungapi Bogor. Geologi daerah penelitian dari
tua ke muda terdiri dari Tuf Banten, Endapan Kipas Aluvial, Endapan Pematang Pantai, dan
Aluvial. Hidrogeologi daerah penelitian terdiri dari akuifer dengan aliran melalui ruang antar
butir yang terdiri dari beberapa akuifer batupasir.
Penentuan karakteristik fisik dan kimia airtanah dilakukan pada 10 sumur yang bersumber
dari Balai Konservasi Airtanah Jakarta tahun 2018 – 2020. Seluruh sumur diasumsikan
berada pada sistem akifer bebas. Berdasarkan TDS, airtanah di daerah penelitian
dikelompokkan menjadi air tawar pada bagian selatan, air tawar – payau pada bagian tengah,
dan air payau pada bagian utara dengan rentang pH netral – agak basa. Tidak dijumpai
perubahan signifikan terhadap nilai TDS dan pH dalam rentang tahun 2018 - 2020.
Komposisi kimia airtanah di daerah penelitian memiliki urutan kation dan anion Na+ > Ca2+
> Mg2+ > K+ > NH4
+ dan Cl- > HCO3
- > SO4
2- > NO3
-. Nilai nitrat di daerah penelitian
berkisar antara 0 - 44 mg/L. Indikasi pencemaran nitrat tinggi dijumpai pada 3 sampel
airtanah pada tahun 2020 yang terletak pada bagian tengah daerah penelitian. Nilai amonium
berkisar antara 0 – 13 mg/L. Indikasi pencemaran amonium dijumpai pada 3 sampel airtanah
dalam rentang waktu tahun 2018 – 2020. Fasies airtanah di daerah penelitian berupa tipe
natrium klorida, natrium bikarbonat, dan kalsium bikarbonat. Komposisi kimia airtanah di
daerah penelitian dipengaruhi oleh interaksi dengan air asin di bagian utara, presipitasi dan
evaporasi, interaksi dengan batuan, serta aktivitas antropogenik di bagian selatan. Kualitas
airtanah berdasarkan metode WQI, yaitu airtanah dengan kualitas sangat baik, baik, buruk,
sangat buruk, dan tidak layak konsumsi. Kualitas airtanah baik selama 2018 - 2020 dijumpai
pada 2 sampel yang terletak pada bagian selatan dan tengah daerah penelitian. Namun
sampel tersebut mengindikasikan adanya pencemaran nitrat.