digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Salahudin Rafi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Salahudin Rafi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Salahudin Rafi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Salahudin Rafi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4A Salahudin Rafi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4B Salahudin Rafi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Salahudin Rafi
PUBLIC Alice Diniarti



PT (Persero) Angkasa Pura II adalah Badan Usaha Milik Negara yang mengelola bisnis kebandarudaraan, sejak resmi didirikan pada tahun 1993 hingga saat ini, mengelola 10 Bandara di kawasan barat Indonesia. Kondisi Industri penerbangan saat ini mengalami kemajuan cukup pesat dimana terjadi Deregulasi Aviation industry ( barning lonjakan penumpang akibat Low Cost Carrier), Pertumbuhan kapasitas airport tidak secepat pertumbuhan airlines dan penumpang, Safety security issues, tuntutan atas pelayanan yang lebih baik, Political issues (RUU Penerbangan), ini adalah sebagai indikasi kepada Angkasa Pura II untuk menghadapi risiko timbulnya competitor. Dalam menghadapi kondisi tersebut APII perlu mengatur strategi dengan penambahan bandara untuk memperluas pangsa pasar dan menciptakan barrier to entry bagi competitor, salah satunya adalah pengalihan Bandara Depati Amir Pangkal Pinang propensi Bangka Belitung, proses pengalihan sudah sarnpai pada tahap penenyrahan dari pemerintah kepada APII, setelah serah terima maka seluruh risiko menjadi tanggung jawab APII untuk diurusi Manajemen risiko merupakan suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi risiko-risiko tersebut. Manajemen risiko perusahaan merupakan suatu siklus yang dimulai dari proses identifikasi, pengukuran risiko, penanganan risiko sampai dengan proses pengawasan yang kemudian kembali pada proses identifikasi selanjutnya. Risiko pengalihan pengelolaan diidentifikasi dan dinilai. Analisis faktor dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor utarna yang mempengaruhi pengalihan pengelolaan, Penilaian risiko-risiko tersebut kemudian dipetakan dalarn matriks probabilitas dan dampak, untuk menentukan risiko-risiko utarna. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor utarna dalam pengalihan pengelolaan Bandara Depati Amir adalah Faktor budaya kerja, Strategi bisnis, Sumber Daya Manusia dan Faktor Financial, merupakan usulan-usulan yang diharapkan dapat mengurangi darnpak dan peluang terjadinya risiko-risiko utama dalam pengalihan pengelolaan Bandara Depati Amir-Pangkal Pinang.