digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TS PP ZULYANA TANDJU 1-BAB1.pdf


2007 TS PP ZULYANA TANDJU 1-BAB2.pdf

2007 TS PP ZULYANA TANDJU 1-BAB3.pdf

2007 TS PP ZULYANA TANDJU 1-BAB4.pdf

2007 TS PP ZULYANA TANDJU 1-BAB5.pdf

2007 TS PP ZULYANA TANDJU 1-COVER.pdf

2007 TS PP ZULYANA TANDJU 1-PUSTAKA.pdf

ABSTRAK: Perubahan tata guna lahan sangat berdampak pada degradasi fungsi hutan karena hutan merupakan salah satu komponen ekosistem yang berfungsi sebagai penyanggga kawasan di bawahnya yang dapat mempengaruhi perubahan debit banjir dan erosi lahan dalam kawasan DAS. Alih fungsi kawasan hutan menjadi areal budidaya, permukiman dan industri dapat mengakibatkan perubahan terhadap debit banjir dan tingginya tingkat erosi yang terjadi pada lahan. Das Miu dengan luasan 189,25 km2 terletak di bagian hulu dari DAS Palu, Propinsi Sulawesi Tengah. Dari luas tersebut saat ini sekitar 140,24 km2 atau kurang lebih 74 persen dari luas keseluruhan DAS terdiri dari hutan dan sisanya sekitar 26 persen terdiri atas belukar, padang rumput dan pemukiman. Metode Rasional digunakan untuk menganalisa akibat perubahan fungsi hutan terhadap debit banjir dengan penelusuran debit dihitung menggunakan Metode Kinematic Wave, sedangkan untuk analisa terhadap perubahan erosi dihitung berdasarkan Metode USLE (Universal Soil Loss Equation. Dari hasil simulasi luasan dan letak hutan diketahui bahwa perubahan persentase luasan hutan berdampak terhadap perubahan debit dan sangat berpengaruh terhadap laju erosi lahan dimana terjadi perubahan yang sangat signifikan terhadap laju kehilangan tanah dari kondisi eksisting sebesar 0.5 mm/tahun (6,27 ton/ha/tahun) menjadi 6,8 mm/tahum (81,12 ton/ha/tahun)dengan kategori kelas erosi sangat tinggi. Model pendekatan yang digunakan untuk menganalisa pengaruh perubahan fungsi hutan terhadap debit banjir dan erosi pada lahan di DAS Miu ini, diharapkan dapat memberikan rekomendasi alih fungsi lahan hutan agar kualitas DAS tetap dalam keadaaan baik.