digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada Tinggian Palembang terdapat beberapa lapangan hidrokarbon, salah satu diantaranya adalah Lapangan “Tulip” yang merupakan lokasi penelitian. Daerah ini kurang lebih 70 km di bagian barat laut Kota Palembang. Stratigrafi Lapangan Tulip disusun oleh batuan dasar Pra-Tersier, Formasi Lemat, Formasi Talang Akar, Formasi Baturaja, Formasi Gumai (Telisa), dan Formasi Palembang. Fokus penelitian berada pada Reservoir Formasi Talang Akar. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mempelajari tatanan geologi Lapangan “Tulip” pada Cekungan Sumatera Selatan meliputi fisiografi, stratigrafi, tektonostratigrafi, dan struktur geologi serta untuk menganalisis sifat sekatan sesar menggunakan metode Shale Gouge Ratio (SGR) (Yielding dkk., 1997). Analisis sekatan sesar dilakukan dengan membuat diagram kesehadapan (jukstaposisi), diagram throw, diagram volum lempung (vclay) dan diagram Shale Gouge Ratio (SGR) pada bidang sesar berdasarkan data seismik dan data sumur daerah penelitian. Data yang digunakan pada penelitian adalah berupa data seismik 2D sebanyak 12 line dengan total panjang sekitar 121 km dan data log tali kawat pada 5 sumur (Tulip-1, Tulip-2, Tulip-3, Tulip-4, dan Tulip-5). Hasil analisis dari beberapa sesar pada Lapangan Tulip menunjukkan bahwa pada kesehadapan Horizon Talang Akar (footwall) dengan Formasi Baturaja (hangingwall) dan antar Horizon Talang Akar yang saling berhadapan, nilai throw sesar berada pada rentang 10-50 meter dan nilai Shale Gouge Ratio (SGR)>0,2. Berdasarkan Yielding (2002), hal ini menunjukkan sesar normal pada kesehadapan tersebut bersifat menyekat (sealing). Potensi sesar bersifat bocor (leaking), berdasarkan Yielding (2002), terdapat pada bagian dengan nilai Shale Gouge Ratio (SGR)<0,15 yang ditemukan pada beberapa bagian pada sesar di Lapangan Tulip. Pada bagian tersebut diinterpretasikan terjadi kebocoran fluida, akan tetapi hal ini perlu divalidasi kembali menggunakan data tekanan ataupun batas kontak hidrokarbon. Pada Lapangan Tulip, kehadiran struktur sesar yang bersifat menyekat (sealing) menyebabkan terjadinya kompartmentalisasi reservoir. Hal ini dapat menjadi pertimbangan untuk kegiatan eksplorasi ataupun pengembangan kedepannya. Sifat sekatan sesar pada Lapangan Tulip dikontrol oleh kesehadapan antara litologi dan kehadiran material lempung pada zona sesar dibandingkan oleh besarnya throw sesar.