digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Murfid Aufa Rachman
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

COVER Murfid Aufa Rachman
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Murfid Aufa Rachman
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Murfid Aufa Rachman
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Murfid Aufa Rachman
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Murfid Aufa Rachman
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Murfid Aufa Rachman
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Murfid Aufa Rachman
Terbatas  Rita Nurainni, S.I.Pus
» Gedung UPT Perpustakaan

Upwelling pantai merupakan fenomena naiknya massa air ke permukaan laut. Fenomena ini dipengaruhi oleh batimetri. Oleh karena itu, di dalam penelitian ini dikaji pengaruh batimetri terhadap upwelling pantai yang terjadi di perairan selatan Pulau Sumbawa dengan menggunakan model 2-D vertikal. Data yang digunakan sebagai input model adalah data batimetri dari GEBCO (General Bathymetric Chart of the Oceans) dan data kecepatan angin rata-rata perbulan yang dihasilkan oleh ECMWF (European Center for Medium-Range Weather Forecasts). Adapun interval waktu data yang digunakan adalah dari tahun 2009 sampai dengan 2018 dan selanjutnya pemodelan dilakukan untuk empat skenario, yaitu batimetri tak hingga di transek A–A’, dan tiga batimetri di transek A–A’, transek B–B’, transek C–C’. Hasil penelitian menunjukkan kecepatan arus vertikal (?????) selain dipengaruhi oleh angin juga dipengaruhi oleh batimetri yang menyebabkan efek pendangkalan dan gradien tekanan lokal. Dari tahun 2009 sampai dengan 2018, kecepatan arus vertikal (?????) terbesar dimiliki model batimetri di transek A–A’, diikuti model batimetri tak hingga di transek A–A’, kemudian model batimetri di transek B–B’, dan terakhir model batimetri di transek C–C’. Untuk kedalaman massa air upwelling dipengaruhi oleh angin dan kelandaian batimetri sementara panjang lokasi upwelling merupakan konsekuensi konservasi massa akibat kecepatan arus yang dihasilkan oleh model. Dari tahun 2009 sampai dengan 2018, model batimetri tak hingga di transek A–A’ memiliki rerata kedalaman massa air upwelling di antara 38,3 m–67,9 m dengan rerata panjang lokasi upwelling 18,8 km. Model batimetri di transek A–A’ memiliki rerata kedalaman massa air upwelling di antara 39,31 m–71,1 m dengan rerata panjang lokasi upwelling 16,88 km. Model batimetri di transek B–B’ memiliki rerata kedalaman massa air upwelling di antara 38,7 m–64,6 m dengan rerata panjang lokasi upwelling 18,88 km. Model batimetri di transek C–C’ memiliki rerata kedalaman massa air upwelling di antara 39,1 m–65,6 m dengan rerata panjang lokasi upwelling 31,12 km.