COVER Rafa Syauqin Nadhil
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Rafa Syauqin Nadhil
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Rafa Syauqin Nadhil
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Rafa Syauqin Nadhil
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Rafa Syauqin Nadhil
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Rafa Syauqin Nadhil
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rafa Syauqin Nadhil
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Keberadaan lubang hitam di alam semesta selalu mengundang bahasan yang
menarik. Namun, mereka sulit untuk dideteksi dan hanya bisa dipecahkan
menggunakan kombinasi prinsip-prinsip astrofisika. Hingga saat ini, kita telah
mengidentifikasi dua kelas lubang hitam yang dikarakterisasi oleh massanya:
lubang hitam bermassa bintang dan lubang hitam supermasif. Sementara itu,
terdapat kesenjangan yang lebar di antara kedua kelas lubang hitam tersebut:
lubang hitam massa sedang (Intermediate Mass Black Hole). Terdapat
indikasi-indikasi akan keberadaannya, akan tetapi kita memerlukan metode
independen untuk mengkonfirmasi massanya.
Kami mempelajari kasus khusus dari konfigurasi pelensaan gravitasi yang
bisa menyebabkan lintasan cahaya terbelokkan dan diputar-balikkan sehingga
menghasilkan sebuah citra di langit yang dapat dilihat oleh pengamat bertempat
di antara sumber dengan lensa. Hal ini disebut sebagai pelensaan Retro-
MACHO. Dalam penelitian tugas akhir ini, kami memperkirakan pengaruh
variasi massa, jarak dari pengamat ke lensa, dan sudut ketidaksejajaran terhadap
besaran tampak lensa yang dapat diamati pada beberapa kasus lokasi
lubang hitam dengan rentang massa lubang hitam massa menengah. Kasuskasus
tersebut adalah: lubang hitam di Heliosfer, lubang hitam di kisaran
awan Oort, dan lubang hitam di antara awan Oort yang lebih jauh dan dalam
jarak yang sama dengan Proxima Centauri.
Kami menemukan bahwa efek yang paling terlihat dan signifikan dari tiga
kasus berasal dari variasi massa karena membuat perbedaan sebesar 5 besaran
untuk setiap 10 kali perbedaan massa. Variasi jarak antara pengamat dan lensa
akan lebih signifikan jika jangkauannya lebih besar. Kami juga menemukan
bahwa citra dengan ketaksegarisan di sekitar 0 akan jauh lebih terang daripada
ketidaksegarisan besar. Tapi, perbedaan magnitudo antara sudut besar tidak
begitu signifikan.
Pengamatan terhadap Retro-MACHO belum dilakukan, tetapi dengan hasil
yang kami peroleh, kami dapat mengatakan bahwa masih mungkin untuk
mengamatinya dengan teknologi yang dimiliki sekarang untuk kasus-kasus
yang kami kerjakan dengan beberapa kondisi. Mengangkat isu mengenai efek
seleksi, kita tahu bahwa lubang hitam massa sedang memiliki preferensi lokasi
sendiri. Jadi, untuk kasus yang kami kerjakan, lubang hitam pengembara
di dekat tata surya kita sebagian besar seharusnya kebanyakan terdiri dari lubang hitam bermassa bintang. Namun dengan hasil yang kami dapatkan,
masih memungkinkan untuk diamati.