COVER RICHARD TANUHARDJANTO
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 RICHARD TANUHARDJANTO
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 RICHARD TANUHARDJANTO
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 RICHARD TANUHARDJANTO
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 RICHARD TANUHARDJANTO
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 RICHARD TANUHARDJANTO
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA RICHARD TANUHARDJANTO
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Pulau Ternate terletak di samping barat dari pulau Halmahera yang dilewati oleh
zona cincin api (Ring of Fire) sehingga terdapat gunungapi di dalamnya (Gunung
Gamalama). Ketersediaan air di pulau ini bergantung pada jumlah imbuhan air
tanah yang didapatkan melalui pengolahan data yang data-datanya tersedia pada
situs online BMKG. Agar dapat memetakan persebaran air tanah yang ada di dalam
akuifer, dilakukan pemodelan geolistrik 2D menggunakan aplikasi Res2DInv dan
ResIPy dengan validasi interpretasi menggunakan data DHL dan Salinitas serta data
peta geologi dan peta sistem akuifer. Software-software pendukung yang digunakan
dalam penelitian kali ini adalah Surfer, ArcGIS, dan Microsoft Excel. Hasil
pemodelan data geolistrik pada lintasan Jikomalamo memberikan nilai resistivitas
antara 104.5 – 14744 ?m, sedangkan pemodelan pada lintasan Takome
memberikan nilai resistivitas mulai dari 99.2 – 1019.8 ?m, untuk pemodelan
geolistrik lintasan Tabam memiliki nilai resistivitas yang berkisar dari 2.8 – 203.5
?m, pemodelan geolistrik lintasan Akehuda memberikan nilai resistivitas dari 5 –
3382.8 ?m, pemodelan pada lintasan PDAM menghasilkan nilai resistivitas antara
1.5 – 67.3 ?m, pemodelan pada lintasan SKEP menampilkan nilai resistivitas yang
berkisar dari 58 – 896 ?m, pemodelan geolistrik lintasan Kayu Merah berada pada
rentang nilai resistivitas 14.1 – 411.8 ?m, pemodelan pada lintasan Kalumata
memberikan nilai resistivitas antara 1.9 – 35.2 ?m, pemodelan geolistrik lintasan
Fitu menunjukkan nilai resistivitas pada kisaran 16.2 – 43 ?m, dan pemodelan pada
lintasan Sasa memberikan nilai resistivitas mulai dari 14.5 – 141.9 ?m. Nilai
resistivitas air tanah pada semua daerah yang diterapkan pengukuran geolistrik
profiling secara umumnya berada dibawah 200 ?m sedangkan nilai resistivitas air
laut (payau) yang terdeteksi pada akuifer hanya terjadi pada lintasan PDAM dan
lintasan Sasa dengan nilai diantara 0 sampai 30 ?m. Jumlah imbuhan air tanah ratarata di pulau Ternate selang periode 2014 – 2021 adalah sebesar 12 juta m3,
sehingga kurang lebihnya jumlah air tanah yang masuk dan keluar dari akuifer
harus tetap memiliki jumlah volume sebesar nilai tersebut.