Abstrak :
Mie instan sebagai produk makanan yang telah melalui proses penggorengan mengandung minyak. Minyak rentan terhadap oksidasi sehingga diperlukan antioksidan untuk melindungi minyak agar tidak terbentuk bau dan rasa tidak enak. Antioksidan sintetik yang banyak digunakan dalam formulasi mie instan adalah antioksidan golongan fenolat, yaitu butil hidroksi anisol (BHA), butil hidroksi toluen (BHT), dan tersier butil hidrokuinon (TBHQ). Penelitian ini bertujuan mengembangkan metode yang dapat digunakan untuk menentukan kadar ketiga antioksidan tersebut secara simultan. Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) sistem gradien dengan fasa gerak metanol : asetonitril : asam asetat 1% (60:20:20 sampai 60:30:10), laju alir 1 mL/menit, dan detektor UV pada panjang gelombang 280 nm digunakan untuk analisis antioksidan BHA, BHT, dan TBHQ. Metode ini mempunyai perolehan kembali untuk TBHQ sebesar 93,8-98,3%, BHA sebesar 87,2- 98,3%, dan BHT sebesar 76,2-92,3%. Batas deteksi untuk TBHQ 0,99 bpj, BHA 0,65 bpj, BHT 0,78 bpj serta batas kuantisasi TBHQ 3,02 bpj, BHA 1,97 bpj, BHT 2,38 bpj. Kadar TBHQ dalam sampel mie instan diperoleh sebanyak 1,37-1,44 ug per gram mie instan.