BAB 1 Jocelyn Johanes
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Jocelyn Johanes
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Jocelyn Johanes
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Jocelyn Johanes
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Jocelyn Johanes
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Glukomannan adalah polisakarida hidrokoloid yang dapat dimanfaatkan sebagai
pengental, pembentuk gel, pengemulsi, dan penstabil dalam berbagai produk. Namun,
sampai saat ini 100% industri akan glukomannan di Indonesia dipenuhi secara impor.
Umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume), tanaman yang dapat dijumpai di
berbagai wilayah Indonesia, mengandung glukomannan dengan kadar yang tinggi.
Tetapi, petani Indonesia mengekspor porang dalam bentuk chip ke luar karena kurangnya
pengetahuan dan teknologi untuk memurnikan glukomannan dari umbi porang.
Pada penelitian ini, terdapat dua tahapan penelitian utama yang dilakukan. Kedua
tahap tersebut meliputi tahap pertama yaitu pemurnian glukomannan dari tepung porang
dan tahap kedua berupa produksi jelly menggunakan glukomannan. Variasi pada
penelitian tahapan pertama adalah konsentrasi NaHSO3 dan waktu perendaman,
sementara variasi pada penelitian tahapan kedua adalah konsentrasi karagenan,
glukomannan porang, dan glukomannan standar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menentukan pengaruh variabel jumlah natrium bisulfit yang ditambahkan dan waktu
perendaman pada proses pre-treatment terhadap pemurnian glukomannan dari tepung
porang, dan menentukan pengaruh penambahan glukomannan dari tepung porang
terhadap produk jelly yang dibuat. Glukomannan dari tepung porang dikarakterisasi
viskositas, whiteness index, dan kemurniannya, sementara jelly yang terbentuk
dikarakterisasi teksturnya dengan alat texture profile analyzer (TPA) dan uji hedonik.
Penelitian ini berhasil menghasilkan sampel glukomannan porang yang
menghasilkan nilai whiteness index (73,61), viskositas (27457,2 cP untuk 60 menit
pengujian), dan kemurnian glukomannan (57%) dengan kondisi penambahan NaHSO3
2% dan waktu perendaman 2 jam. Penelitian ini juga berhasil menghasilkan jelly dengan
komposisi campuran karagenan:glukomannan porang (1:1) menghasilkan nilai overall
tertinggi (3,60) dalam uji hedonik yang dilakukan.