Salah satu media untuk pengoptimalan kondisi hidup orang dengan demensia
(ODD) adalah adaptive clothing yang mampu memecahkan permasalahan,
mempermudah ODD dalam kemandirian, membantu caregivers dalam perawatan,
dan disesuaikan dengan kondisi fisik dan psikologis ODD. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan exploratory melalui
Anthropology through Design (AtD). AtD digunakan untuk menghasilkan
pengetahuan antropologis tentang fenomena sosial dan budaya melalui kegiatan
desain karena masih minimnya pembahasan antropologi ODD di Indonesia.
Penelitian ini menghasilkan adaptive clothing yang memfasilitasi kebutuhan,
kemudahan, serta dapat diterima di lingkungan sosial (menutupi kekurangan
pengguna). Tiga orang caregivers dan tiga responden ODD berpartisipasi untuk
pengukuran dan observasi. Data yang terekam oleh kamera digital dilakukan 2D
video record analysis, yaitu dengan cara di-capture ke dalam beberapa bingkai
(frame). ODD diarahkan untuk melakukan gerakan dalam menentukan sistem,
jenis, dan jangkauan ODD terhadap closure. Pada penelitian ini diperoleh pemetaan
antropologi ODD di Indonesia yang dielaborasi dengan data pengukuran sebagai
pertimbangan untuk rekomendasi desain adaptive clothing. Penelitian ini
menemukan bahwa pakaian yang sesuai untuk mendorong kemandirian orang
dengan demensia (ODD) tidak perlu memiliki fitur atau sistem yang terlalu rumit,
namun dapat sesederhana memperhatikan: ukuran yang sesuai, seperti ukuran pola
dan ukuran closure; jenis, letak, dan sistem closure yang familiar atau dapat
dikenali ODD dengan mudah berdasarkan ingatan; model pakaian, seperti tanpa
kerung lengan dan tanpa kantong; bahan yang mudah menyerap keringat dan sejuk,
tidak bertekstur yang menonjol, lembut; pakaian yang tampak normal secara visual
untuk meningkatkan self-esteem.