ABSTRAK Christlay Sunardi
PUBLIC Alice Diniarti
COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Christlay Sunardi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Seiring dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, kebutuhan listrik juga akan meningkat. Maka dari itu diperlukan berbagai upaya pembangkitan listrik untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Bendung Sabuga, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat yang memanfaatkan bendung, pintu pengambilan, dan saluran eksisting dapat menjadi suatu alternatif yang ekonomis serta ramah lingkungan dalam membantu meningkatkan pasokan listrik bagi masyarakat. Berdasarkan perhitungan optimasi besaran produksi energi listrik, ditentukan debit andalan probabilitas 60% sebagai debit desain sebesar 3.33 m3/dt. PLTMH Sabuga menghasilkan daya listrik sebesar 424.8 kW dengan tinggi jatuh kotor sebesar 17.12 m. Turbin yang digunakan adalah turbin kaplan dengan diameter runner sebesar 0.66 m dan kecepatan putar 1000 rpm. Pembangunan PLTMH Sabuga membutuhkan biaya investasi sebesar Rp. 52.16 milyar dengan pendapatan Rp. 1.89 milyar per tahun sehingga diperoleh Annual BCR sebesar 0.036, Payback Period selama 27 tahun 8 bulan, internal rate of return sebesar 16%, dan cost per kW sebesar Rp. 122,792,611.