





PUSTAKA Muchamad Alvin Maulana
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza Ringkasan
Teknologi dan Transformasi Digital telah berkembang sangat cepat, dunia saat ini menjadi terlihat
tanpa batas dengan keberadaan internet. Tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut sangat
berdampak pada seluruh industri di dunia, dan industri perbankan adalah salah satunya.
Sebelumnya, peran bank adalah untuk mengumpulkan dana dalam bentuk deposit dan
mendistribusikannya kembali kepada masyarakat dalam bantuk pinjaman atau bentuk lainnya
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dari masyarakat di sebuah negara. Namun,
internet dan teknologi mendorong industri perbankan untuk berperan lebih dalam kehidupan
masyarakat. Pada bisnis perbankan yang sifatnya tradisional, biasanya para nasabah harus dating
ke bank untuk menyimpan dana mereka dalam rekening tabungan atau untuk mengambil uang
dengan bantuan petugas teller. Saat ini, nasabah lebih memilih untuk dapat melakukan kegiatan
tersebut kapanpun dan dimanapun mereka berada, tentunya dengan bantuan dari internet. Hal ini
juga terjadi dalam pemrosesan kredit. Semakin cepat pelayanan dan proses yang diberikan oleh
bank pada nasabah, semakin loyal nasabah tersebut kepada bank, dan semakin besar juga potensi
profit yang akan didapatkan oleh bank tersebut.
BDI sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor perbankan, telah mencoba
melakukan transformasi proses bisnis dari yang sebelumnya bersifat tradisional menjadi ke arah
bank digital yang dapat mengakomodir seluruh kebutuhan nasabah dengan mudah. Kompetisi
dalam industri perbankan tidaklah mudah, beberapa bank bahkan telah mentransformasikan
bisnisnya dengan mengadaptasi teknologi. Tantangan lain adalah saat Covid-19 menyerang dunia
pada 2020, sektor perbankan terdampak oleh pandemic ini. Bagi mereka yang belum bersiap,
tentunya sangat bersusah payah untuk dapat tetap stabil, namun untuk mereka yang sudah bersiap
sebelumnya dan telah merubah proses kerjanya menjadi bank digital, sedikit-demi sedikit mulai
membaik kondisinya, bahkan lebih cepat dari yang lain. Ini juga merupakan sebuah kesempatan
bagi bank untuk mengubah proses bisnisnya menjadi lebih efektif dan efisien, khususnya pada
pemrosesan kredit dan aktivitas cross-selling. BDI mengetahui bahwa terlalu bergantung kepada
produk kredit tentunya bukan langkah bisnis yang dapat terbarukan, saat bisnis di sebuah negara
terpuruk seperti saat awal terjadinya Covid-19, maka perusahaan akan kesulitan untuk
menghindari dampak negative yang akan terjadi, kualitas kredit merosot, dan tentunya profit yang
didapatkan juga lebih kecil dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Tujuan dari riset ini adalah untuk mengidentifikasi efektifitas dari bisnis perbankan dalam
pemrosesan kredit dan proses cross-selling di BDI. Riset ini juga akan mengukur bagian dari
proses dan system bisnis manakah yang dapat ditingkatkan atau bahkan ditransformasi ke arah
bisnis proses yang baru. Bisnis proses ini terbilang cukup kompleks dan saling berkaitan antara
satu dan lainnya, untuk riset yang sifatnya kualitatif ini, penulis menggunakan systemic design
thinking sebagai metode penelitian dengan 6 proses utama yaitu inquiring, framing, formulating,
generating, facilitating, dan reflecting.
Hasil daripada studi ini ditemukan bahwa proses kredit pada bisnis perbankan dan aktivitas cross-
selling di BDI saat ini belum sepenuhnya efektif dan tidak optimal untuk dapat mendukung dan
bersaing di pasar. Kurangnya integrasi di dalam alat pemrosesan kredit yang digunakan para
pegawai, terlalu banyaknya alat kredit yang digunakan dalam proses binsis, sedikitnya proses
cross-selling, dan kurangnya motivasi dari pegawai adalah beberapa alasan yang membuat bisnis
perbankan di BDI belum sepenuhnya efektif dan optimal untuk membuat perusahaan mencapai
profit yang lebih besar.
Penulis juga membuat beberapa rekomendasi untuk dapat meningkatkan efektifitas dari
pemrosesan kredit dan cross-selling dengan tujuan untuk meningkatkan profit perusahaan.
Pertama adalah untuk membuat sebuah alat kredit yang terintegrasi dan dapat mengakomodir
proses kredit dari awal hingga akhir dengan data dan system yang terintegrasi. Selanjutnya dengan
membuat peraturan-peraturan dan kebijakan baru untuk mendukung transformasi perusahaan
dalam hal perubahan bisnis proses dan juga untuk memotivasi para pegawai agar dapat bekerja
lebih optimal. Juga dengan menerapkan proses cross-selling sebagai salah satu dari aksi utama
perusahaan, melihat kesempatan bisnis dengan perspektif yang lebih luas. Kredit bukanlah satu-
satunya sumber profit, tetapi masih banyak produk lain yang dapat ditawarkan kepada nasabah,
dengan tujuan akhirnya adalah untuk membentuk satu ekosistem bisnis yang baik untuk nasabah
dengan menggunakan produk-produk BDI.