digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Imelda Magdalena
PUBLIC Alice Diniarti

Dunia diperkirakan akan menghadapi krisis pangan akibat penurunan produktivitas pertanian seiring dengan peningkatan populasi. Hal yang paling berpengaruh terhadap penurunan produktivitas ini adalah kualitas tanah yang memburuk akibat perubahan iklim. Salinitas dan sodisitas merupakan salah satu faktor penting terhadap penurunan kualitas tanah. Kondisi ini akan mengakibatkan penurunan sifat fisikokimia tanah sehingga membatasi penyerapan air serta nutrisi dan menghambat pertumbuhan tanaman. Meskipun penurunan kadar garam dapat dicapai dengan proses leaching, metode ini membutuhkan jumlah air yang besar dan menyebabkan pelindian nutrisi penting yang berada dalam tanah. Penggunaan amandemen tanah dilaporkan dapat membantu proses leaching menjadi efisien dan memasok unsur hara penting yang dapat meregulasi pertumbuhan. Pendekatan lain yang dapat digunakan adalah inokulasi bakteri rizosfer (PGPR) pada benih tanaman untuk meningkatkan resistensi terhadap salinitas dan memicu pertumbuhan tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati karakteristik tanah yang terpapar cekaman garam sesudah proses reklamasi dengan menggunakan variasi amandemen organik, amandemen anorganik, dan inokulasi benih dengan konsorsium PGPR serta pengaruh variasi perlakuan tersebut terhadap peningkatan pertumbuhan serta perolehan tanaman padi. Penelitian dimulai dengan menyiram tanah alluvial clay dengan larutan garam 3,5% untuk menghasilkan kondisi salinsodik. Tanah tersebut kemudian diberikan variasi amandemen; campuran kotoran sapi-biochar (BK), gipsum 100% (G100), gipsum 80% (G80), gipsum 40% (G40), gipsum 20% (G20), gipsum 10% (G10) dari total stoikiometri kebutuhan gipsum, dan tanpa amandemen sebagai kontrol (K). Setelah penambahan amandemen diiringi dengan proses leaching selama 40 hari dan kemudian karakteristik fisikokimia tanah selama proses leaching dianalisis sebelum tanah dengan semua variasi perlakuan digunakan sebagai media tumbuh tanaman padi. Pengaruh biopriming benih melalui inokulasi PGPR (P) terhadap karakteristik fisikokimia tanah dan pertumbuhan padi dilakukan menggunakan tanah tanpa penambahan amandemen. PGPR yang digunakan untuk biopriming pada penelitian ini berupa konsorsium Pseudomonas aeruginosa dan Azotobacter chroococcum. Pengamatan pertumbuhan tanaman berlangsung selama 112 hari sampai waktu panen pada tanah variasi BK, G100, G80, G40, G20, G10, P, dan K. Penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan amandemen berpengaruh nyata terhadap penurunan garam terlarut selama proses leaching. Variasi G100 memberikan pengaruh yang baik terhadap karakteristik kimia tanah seperti penurunan EC (1,44 dS/m), penurunan Na+ (2,04 meq/100g), penurunan pH menjadi 5,6, penurunan ESP (4,34%), dan penurunan SAR (0,13). Karakteristik fisik yang paling baik diperoleh dari variasi BK yang menunjukkan penurunan densitas (0,865 g/cm3) dan peningkatan kapasitas retensi air (85%) hingga nilai yang ideal. Hasil pertumbuhan dan perolehan hasil yang paling baik ditunjukkan oleh variasi P, dengan pertambahan tinggi (74,5 ± 6,9 cm), jumlah tiller (30 ± 4/tanaman), panjang akar (17,4 ± 3,6 cm), jumlah daun (70 ± 11/tanaman), nilai klorofil (2,49 ± 0,18 mg/g), berat biomassa (61,77 ± 0,19 g), dan berat perolehan (4,01 ± 0,2 g) dibandingkan variasi lain.