digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Shaina Irlizcha Felicia
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Shaina Irlizcha Felicia
PUBLIC Latifa Noor

COVER Shaina Irlizcha Felicia
EMBARGO  2025-03-06 

BAB1 Shaina Irlizcha Felicia
EMBARGO  2025-03-06 

BAB2 Shaina Irlizcha Felicia
EMBARGO  2025-03-06 

BAB3 Shaina Irlizcha Felicia
EMBARGO  2025-03-06 

BAB4 Shaina Irlizcha Felicia
EMBARGO  2025-03-06 

BAB5 Shaina Irlizcha Felicia
EMBARGO  2025-03-06 

Emulsi saat ini memegang peranan penting dalam berbagai bidang, seperti kosmetik, makanan dan obat-obatan. Secara termodinamika, emulsi bersifat tidak stabil sehingga diperlukan penstabil emulsi. Emulsi Pickering merupakan emulsi yang distabilkan oleh partikel padat. Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai penstabil emulsi Pickering adalah pati. Namun pati memiliki beberapa kelemahan yang membatasi penggunaannya sebagai penstabil emulsi. Pati alami umumnya bersifat hidrofilik dan memiliki ikatan intramolekul dan intermolekul berupa ikatan hidrogen yang banyak dan kuat. Pati cenderung membentuk agregat sehingga sukar larut dalam air. Untuk meningkatkan kemampuan emulsifikasinya, pati harus dimodifikasi dengan menambahkan suatu gugus fungsi baru. Pada penelitian ini, pati berhasil diisolasi dari singkong dengan rendemen sebesar 9,4% (b/b). Pati dimodifikasi melalui metode kopolimerisasi cangkok menggunakan asam fumarat dan kalium 3-sulfopropil akrilat. Sintesis Pati-g-poli(asam fumarat) dilakukan dengan variasi metode (termal dan microwave) dan variasi derajat polimerisasi (DPn) 20 dan 60. Produk pati-g-poli(asam fumarat) yang diperoleh berupa padatan berwarna putih-kekuningan dengan rendemen 9,8–28,8% (b/b). Spektrum FTIR kopolimer pati-g-poli(asam fumarat) menunjukkan hilangnya serapan -C=C-H pada bilangan gelombang 3080 cm-1. Selain itu, serapan -OH kopolimer pada bilangan gelombang 3000 cm-1 terlihat semakin tajam dan menyempit. Karakterisasi XRD menunjukkan pati-g-poli(asam fumarat) bersifat semi-kristalin dengan satu puncak pada 2? 20,8º. Sintesis pati-g-poli(kalium 3-sulfopropil akrilat) dilakukan dengan DPn 20 dan 60. Kopolimer pati-g-poli(kalium 3-sulfopropil akrilat) berhasil disintesis dengan persen rendemen 13,4–23,6% dan persen pencangkokkan 123,5%–254,6%. Spektrum FTIR pati-g-poli(kalium 3-sulfopropil akrilat) menunjukkan puncak baru pada bilangan gelombang 1700 cm-1 yang merupakan vibrasi ulur dari C=O. Selain itu, intensitas serapan -OH pada bilangan gelombang 3000 cm-1 menjadi berkurang dibanding pati. Karakterisasi XRD menunjukkan bahwa pati-g-poli(kalium 3-sulfopropil akrilat) bersifat kristalin dengan puncak pada 2? 20º, 29º, dan 41º. Uji kestabilan menunjukkan bahwa emulsi yang distabilkan oleh pati-g-poli(kalium 3-sulfopropil akrilat) lebih stabil terhadap waktu, guncangan, pengenceran dan pemanasan dengan emulsi yang distabilkan oleh pati dan pati-g-poli(asam fumarat). Selain itu, pengukuran turbiditas, PSA dan potensial zeta menunjukkan bahwa kemampuan pati-g-poli(kalium 3-sulfopropil akrilat) sebagai penstabil emulsi dipengaruhi oleh pH. Hal ini menunjukkan bahwa pH dapat memengaruhi muatan dari pati-g-poli(kalium 3-sulfopropil akrilat). Perubahan muatan pada pati-g-poli(kalium 3-sulfopropil akrilat) dapat mengubah interaksi pati-g-poli(kalium 3-sulfopropil akrilat) dengan air dan minyak, sehingga menyebabkan terjadinya koalesen.