COVER - Gessica Aurel Khoman.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Gessica Aurel Khoman.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Gessica Aurel Khoman.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Gessica Aurel Khoman.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Gessica Aurel Khoman.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Gessica Aurel Khoman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Gessica Aurel Khoman.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Gessica Aurel Khoman.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pertumbuhan apatit merupakan pendekatan regenerasi tulang untuk mengoptimalkan perbaikan tulang serta mengembalikan fungsi tulang. Umumnya, sifat ini dimiliki oleh hydroxyapatite yang bisa diambil dari limbah tulang ikan. Pada penelitian kali ini, pertumbuhan apatit diamati pada nano fish bone (NFB) hasil olahan limbah tulang ikan dan dimanfaatkan pada semen tulang PMMA. NFB yang dihasilkan memiliki kandungan Ca:P sebesar 1,65 dengan ukuran partikel sebesar 757,5 nm. PMMA disintesis dengan menggunakan metode polimerisasi emulsi dan menggunakan variasi surfaktan SDS untuk mengontrol ukuran dan keseragaman partikel. Karakterisasi PSA menunjukkan bahwa penambahan SDS bisa menurunkan ukuran partikel, dari 102.8 nm dengan tidak adanya penambahan SDS menjadi 42,1 nm dengan variasi penambahan 5 wt% SDS. Karakterisasi SEM menunjukkan adanya aglomerasi akibat terlalu kecilnya ukuran partikel pada penambahan 5 wt% SDS. PMMA juga ditambahkan dengan L-Arginine untuk menambah sifat biokompatibilitas dan antibiotik pada semen tulang. Sampel semen tulang dilakukan uji tarik dan menghasilkan kekuatan tarik yang menurun saat ditambahkan NFB beserta L-Arginine. Semua sampel semen tulang dengan variasi ditambahkan surfaktan serta BC-PMMA-1-NFB/L-Arg memiliki kekuatan tarik yang lebih baik dari PMMA komersial. Uji Imersi menunjukkan bahwa adanya peningkatan massa setelah diimersikan pada larutan SBF selama 7 hari yang mengindikasikan kemungkinan terbentuknya lapisan apatit.