digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nurul Hidayah
PUBLIC Irwan Sofiyan

Model kota 3D menjadi salah satu alternatif baru yang dapat digunakan untuk membantu pengelolaan wilayah perkotaan untuk mengatasi kompleksitas permasalahan perkotaan. Beragam aplikasi yang dapat dilakukan dengan model kota 3D mendorong kota-kota besar di Indonesia untuk membangun model 3D. Namun demikian, pembangunan model kota 3D di Indonesia seringkali terkendala oleh biaya produksi yang relatif tinggi. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk membangun model kota 3D adalah menggunakan peta Rupabumi Indonesia (RBI) skala besar yang telah tersedia untuk kawasan perkotaan. Peta RBI mempunyai nilai tinggi yang melekat pada datanya sehingga disebut sebagai data 2.5D. Data tersebut dapat digunakan untuk membangun model 3D dengan mengubah nilai tinggi unsur bangunan menjadi nilai ketinggian model bangunan. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi faktor – faktor penyebab kesalahan dan uji kualitas dari model 3D yang dihasilkan dari peta RBI. Proses penelitian dilakukan dengan memilih unsur bangunan pada peta RBI. Nilai ketinggian model bangunan diperoleh dari nilai tinggi unsur bangunan dan nilai tinggi DTM. Tahapan yang dilakukan meliputi uji kualitas DTM, perhitungan ketinggian untuk seluruh bangunan di kota Bogor sejumlah 306.607, identifikasi sumber-sumber kesalahan, dan uji kualitas model 3D. Uji kualitas DTM menghasilkan nilai RMSE sebesar 0.585 m dan LE90 sebesar 0.966 yang artinya memenuhi kelas kualitas peta dasar kelas 1. Kesalahan yang terjadi pada proses pembuatan model 3D terdiri atas kesalahan sistematis, acak dan blunder. Kesalahan sistematis bersumber dari kesalahan DTM, kesalahan acak bersumber dari data DTM dan pengukuran titik uji, dan kesalahan blunder bersumber dari gap pada data DTM dan kesalahan digitasi. Hasil uji kualitas ketinggian model menghasilkan nilai standar deviasi sebesar 0.451 m dan RMSE sebesar 0.455 m. Kualitas geometri model bangunan 3D dari nilai ketinggian dan data DTM menghasilkan nilai standar deviasi sebesar 1.022 m, RMSE sebesar 1.040 m, dan LE90 sebesar 1.717.