digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Limbah panas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan dengan memanfaatkan fenomena termoelektrik. Penelitian ini berfokus pada senyawa termoelektrik, yaitu material berbasis struktur perovskit ganda dari sistem larutan padatan Sr2TiCoO6 dengan Sr2TiFeO6 untuk mempelajari kestabilan senyawa, serta analisa struktur melalui sintesis senyawa dengan metode fasa padat. Penentuan energi kisi, sebagai parameter kestabilan senyawa, dilakukan dengan menggunakan perhitungan berdasarkan teori ikatan kimia yang memperhitungkan kontribusi ikatan ionik dan ikatan kovalen, dan dapat diterapkan pada senyawa biner sederhana, senyawa terner oksida dan akhirnya pada Sr2TiCo(1-x)FexO6. (ST(CF)O). Sedangkan untuk sintesis senyawa tersebut, digunakan metode fasa padat konvensional. Senyawa disintesis dengan perbandingan mol Co:Fe = 1:0, 0.5:0.5, dan 0:1 dikalsinasi selama 12 jam pada 900 ?C dan disintering dalam bentuk pelet selama waktu total 36 jam pada 1000 ?C. Hasil sintering kemudian dikarakterisasi dengan difraksi sinar-X serbuk dan dilakukan refinement dengan metode Rietveld dengan fungsi pseudo-Voigt. Hasil sintesis menunjukkan pembentukan dua fasa untuk masing-masing komposisi dengan parameter kisi yang semakin besar seiring meningkatnya komposisi x yang memenuhi hukum Vegard. Kedua fasa memiliki bidang refleksi yang sama menunjukkan keduanya memiliki grup ruang Pm-3m. Berdasarkan hasil yang diperoleh, fasa kedua diketahui merupakan bentuk cacat kristal berupa distorsi parameter kisi dialami oleh ST(CF)O yang menunjukkan bahwa reaksi pada temperatur yang lebih rendah dapat menghasilkan senyawa ini. Berdasarkan perhitungan energi kisi, kestabilan dari ST(CF)O menurun seiring meningkatnya komposisi x dengan nilai yang bersesuaian dengan energi kisi SrTiO3 pada kisaran ~17.000 kJ/mol. Peningkatan nilai x pada Sr2TiCo(1-x)FexO6 menunjukkan kenaikan parameter kisi, penurunan lebar puncak (FWHM), kenaikan intensitas fasa utama dan penurunan nilai energi kisi. Energi kisi ini dapat dikaitkan dengan kekuatan ikatan karena dampak perubahan panjang ikatan secara langsung diakibatkan oleh perubahan parameter kisi.