digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nefriwati Hilmi
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Nefriwati Hilmi
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Nefriwati Hilmi
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Nefriwati Hilmi
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Nefriwati Hilmi
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Nefriwati Hilmi
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Nefriwati Hilmi
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Nefriwati Hilmi
PUBLIC Yoninur Almira

Resiliensi penghidupan adalah kapasitas individu untuk meredam tekanan dan gangguan, tanpa menyebabkan penurunan kesejahteraan yang dicirikan oleh aset dan strategi aktor untuk mempertahankan dan meningkatkan aset (kapasitas penyangga), mengatur diri sendiri (kapasitas pengorganisasian diri), dan belajar (kapasitas pembelajaran). Permasalahan kemiskinan, rendahnya tingkat kesejahteraan, dan keterbatasan akses merupakan hal yang masih sangat erat dengan perdesaan, yang menyebabkan masyarakat desa lebih beresiko dan rentan saat menghadapi perubahan dan gangguan, karena tidak mampu memenuhi kebutuhan dan minim kemampuan menyokong keberlanjutan hidup, sehingga akan berpengaruh pada sistem penghidupan rumah tangga dan kesejahteraan tidak dapat diwujudkan. Sementara itu di Indonesia, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah guna mengatasi hal tersebut salah satunya pembentukan BUMDES, karena dianggap dapat mendorong dan menggerakkan penghidupan desa melalui penciptaan peluang kerja dan usaha baru yang diharapkan dapat meningkatkan aset dan strategi penghidupan masyakarat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan resiliensi penghidupan masyarakat perdesaan sejak adanya BUMDES yang terdiri dari kapasitas penyangga, kapasitas pengorganisasian diri,dan kapasitas pembelajaran. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan studi kasus tunggal, di mana uji estimasi proporsi dan uji wilcoxon signed rank digunakan dalam mengidentifikasi perubahan resiliensi penghidupan dan uji asosiasi Spearman’s Rho digunakan untuk mengidentifikasi korelasi antara perubahan resiliensi penghidupan dengan keberadaan anggota rumah tangga yang terlibat BUMDES. Hasil penelitian menunjukkan sejak adanya BUMDES terdapat perubahan resiliensi penghidupan berupa peningkatan kapasitas-kapasitas yang dimiliki rumah tangga perdesaan. Meskipun demikian, sebagian besar perubahan memiliki keterkaitan erat dengan keberadaan anggota rumah tangga yang terlibat dalam BUMDES. Selanjutnya agar keberadaan BUMDES dapat meningkatkan resiliensi penghidupan seluruh rumah tangga perdesaan, diperlukan intervensi dari berbagai pihak terkait dan lebih aktif memberikan pemahaman serta mengajak masyarakat turut serta dalam berbagai kegiatan dan unit usaha yang dikelola BUMDES.