ABSTRAK Nefriwati Hilmi
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Nefriwati Hilmi
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Nefriwati Hilmi
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Nefriwati Hilmi
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Nefriwati Hilmi
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Nefriwati Hilmi
PUBLIC Yoninur Almira BAB 6 Nefriwati Hilmi
PUBLIC Yoninur Almira PUSTAKA Nefriwati Hilmi
PUBLIC Yoninur Almira
Resiliensi penghidupan adalah kapasitas individu untuk meredam tekanan dan
gangguan, tanpa menyebabkan penurunan kesejahteraan yang dicirikan oleh aset
dan strategi aktor untuk mempertahankan dan meningkatkan aset (kapasitas
penyangga), mengatur diri sendiri (kapasitas pengorganisasian diri), dan belajar
(kapasitas pembelajaran). Permasalahan kemiskinan, rendahnya tingkat
kesejahteraan, dan keterbatasan akses merupakan hal yang masih sangat erat
dengan perdesaan, yang menyebabkan masyarakat desa lebih beresiko dan rentan
saat menghadapi perubahan dan gangguan, karena tidak mampu memenuhi
kebutuhan dan minim kemampuan menyokong keberlanjutan hidup, sehingga
akan berpengaruh pada sistem penghidupan rumah tangga dan kesejahteraan tidak
dapat diwujudkan. Sementara itu di Indonesia, berbagai upaya telah dilakukan
pemerintah guna mengatasi hal tersebut salah satunya pembentukan BUMDES,
karena dianggap dapat mendorong dan menggerakkan penghidupan desa melalui
penciptaan peluang kerja dan usaha baru yang diharapkan dapat meningkatkan
aset dan strategi penghidupan masyakarat. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan resiliensi penghidupan masyarakat
perdesaan sejak adanya BUMDES yang terdiri dari kapasitas penyangga,
kapasitas pengorganisasian diri,dan kapasitas pembelajaran. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan studi kasus tunggal,
di mana uji estimasi proporsi dan uji wilcoxon signed rank digunakan dalam
mengidentifikasi perubahan resiliensi penghidupan dan uji asosiasi Spearman’s
Rho digunakan untuk mengidentifikasi korelasi antara perubahan resiliensi
penghidupan dengan keberadaan anggota rumah tangga yang terlibat BUMDES.
Hasil penelitian menunjukkan sejak adanya BUMDES terdapat perubahan
resiliensi penghidupan berupa peningkatan kapasitas-kapasitas yang dimiliki
rumah tangga perdesaan. Meskipun demikian, sebagian besar perubahan memiliki
keterkaitan erat dengan keberadaan anggota rumah tangga yang terlibat dalam
BUMDES. Selanjutnya agar keberadaan BUMDES dapat meningkatkan resiliensi
penghidupan seluruh rumah tangga perdesaan, diperlukan intervensi dari berbagai
pihak terkait dan lebih aktif memberikan pemahaman serta mengajak masyarakat
turut serta dalam berbagai kegiatan dan unit usaha yang dikelola BUMDES.