COVER - Mercyana Abigail.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Mercyana Abigail.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Mercyana Abigail.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Mercyana Abigail.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Mercyana Abigail.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Mercyana Abigail.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Mercyana Abigail
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Mercyana Abigail.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Sektor perikanan dan akuakultur saat ini sedang mendapatkan perhatian dari dunia
karena berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan dan produksi pangan bernutrisi
secara global, dengan salah satu komoditas unggulannya Litopenaeus vannamei atau
udang putih. Konsumsi pangan akuatik secara global mengalami peningkatan dengan
laju rata - rata pertahunnya sebesar 3% dari tahun 1961 hingga 2019, yang turut
memengaruhi peningkatan produksi akuakultur pertahunnya. Walau demikian, seiring
dengan meningkatnya produksi maka resiko timbulnya wabah penyakit serta
kebutuhan air layak budidaya pun turut meningkat. Penerapan sistem akuakultur
tertutup, seperti sistem hibrid Zero Water Discharge- Recirculating Aquaculture
System (ZWD-RAS) serta suplementasi pakan sinbiotik dapat menjadi strategi
peningkatan kualitas dan produktivitas budidaya udang putih yang berkelanjutan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh aplikasi sistem hibrid ZWD-RAS
baik dengan suplementasi pakan sinbiotik (‘HS’) ataupun menggunakan pakan
komersil tanpa suplementasi sinbiotik (‘HK’), dibandingkan dengan kontrol
menggunakan sistem semi-batch dengan suplementasi pakan sinbiotik (‘KS’) atau
pakan komersil (‘KK’), terhadap kinerja pertumbuhan, kesintasan, dan profil fisiologis
komunitas mikroba usus udang pada tahap pendederan. Penelitian dimulai dengan
pengondisian sistem ZWD-RAS melalui penambahan komponen mikroba berupa
probiotik Halomonas alkaliphila, mikroalga Chaetoceros calcitrans, dan konsorsium
bakteri nitrifikasi (BioPure®). Selanjutnya, dilakukan suplementasi sinbiotik pada
pakan komersil menggunakan probiotik H. alkaliphila, prebiotik rumput laut merah
Kappaphycus alvarezii, dan mikroalga Spirulina sp. Selama budidaya, dilakukan
pengamatan kualitas air, penambahan mikroba pada tangki ZWD secara rutin, analisis
parameter biologis, parameter kualitas air, serta profil fisiologis komunitas mikroba
usus udang menggunakan metode Biolog EcoPlateTM setelah 45 hari periode kultivasi.
Parameter kualitas air selama periode pembibitan dijaga pada rentang toleransi udang
putih, namun kisaran kadar TAN, NO2-N, dan NO3-N pada perlakuan KS dan KK lebih
tinggi dibandingkan HS dan HK. Parameter kualitas air yang lebih stabil pada perlakuan sistem hibrid menunjukkan penambahan mikroba kedalam sistem ZWD
yang fungsional. Setelah 45 hari periode kultur, faktor suplementasi pakan pada
sinbiotik secara signifikan (p<0,05) memengaruhi nilai rasio konversi pakan (FCR),
berat udang rata- rata (MBW), rata- rata pertumbuhan harian (ADG), dan total
biomassa, menghasilkan nilai FCR yang lebih rendah pada perlakuan HS dan KS, dan
nilai MBW, ADG, serta total biomassa yang lebih tinggi daripada perlakuan HK dan
KK. Sementara itu, parameter kesintasan lebih dipengaruhi oleh penggunaan sistem
hibrid, menghasilkan kesintasan yang lebih tinggi pada perlakuan HS secara signifikan
terhadap KK dan KS. Analisis profil fisiologis komunitas mikroba menunjukkan
perbedaan aktivitas metabolisme HS yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya,
dengan perbedaan signifikan dibandingkan KS (p<0,05). Analisis aktivitas
metabolisme mikroba usus menunjukkan korelasi antara faktor pakan dan sistem yang
antagonistik. Indeks keanekaragaman dan similaritas komunitas mikroba usus
perlakuan HS lebih tinggi tetapi tidak berbeda signifikan dibandingkan semua
perlakuan lain (p>0,05). Hasil Principal Component Analysis menunjukkan perlakuan
HS berkorelasi positif terhadap penggunaan sebagian besar substrat karbohidrat,
polimer, amina, dan asam karboksilat dan ketonat. Hal ini mengindikasikan bahwa
penambahan mikroba secara langsung ke dalam air kultur yang disertai suplementasi
sinbiotik pada pakan berpotensi meningkatkan keanekaragaman fungsional komunitas
mikroba usus udang. Secara umum dapat disimpulkan bahwa aplikasi sistem hibrid
ZWD-RAS dengan penggunaan pakan sinbiotik berpotensi meningkatkan efisiensi
penggunaan pakan untuk mendukung pertumbuhan udang putih pada tahap
pendederan.