Rentetan gempa Lombok terjadi pada periode Juli – Agustus 2018 sebagai akibat dari proses
tektonik sesar berarah timur-barat di bawah pulau Lombok bagian utara dengan mekanisme
thrust fault. Sesar yang bertanggunagjawab terhadap rentetan gempa Lombok 2018 merupakan
struktur sesar yang paralel dengan Flores thrust yang terletak lebih jauh ke selatan menuju
Lombok. Jaringan Global Positioning System (GPS) kontinu dipasang segera setelah rentetan
gempa Lombok 2018 dengan stasiun GPS berlokasi di bagian utara Lombok. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui deformasi postseismik rangkaian gempa Lombok 2018
menggunakan data GPS satu bulan. Analisis strategi deformasi postseismic dilakukan untuk
mengukur mekanisme afterslip dan viscoelastic relaxation. Pada model ini, dibangun
deformasi viscoelastic yang didorong oleh perubahan tegangan coseismic dari gempa besar
Lombok terakhir menggunakan respon viscoelastic Maxwell. Sebagai tambahan, diperoleh
model viscoelastic dengan ketebalan lapisan elastik 55 km dan viskositas Mawell 9.0 × 1017 Pa
s. Model afterslip menunjukkan displacement yang relatif dekat dengan afterslip estimasi, dan
relatif ke utara menuju sumber gempa. Akhirnya, disimpulkan bahwa afterslip mendominasi
mekanisme deformasi postseismic daripada viscoelastic relaxation selama periode satu bulan
setelah rentetan gempa Lombok 2018.