digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Rentetan gempa Lombok terjadi pada periode Juli – Agustus 2018 sebagai akibat dari proses tektonik sesar berarah timur-barat di bawah pulau Lombok bagian utara dengan mekanisme thrust fault. Sesar yang bertanggunagjawab terhadap rentetan gempa Lombok 2018 merupakan struktur sesar yang paralel dengan Flores thrust yang terletak lebih jauh ke selatan menuju Lombok. Jaringan Global Positioning System (GPS) kontinu dipasang segera setelah rentetan gempa Lombok 2018 dengan stasiun GPS berlokasi di bagian utara Lombok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deformasi postseismik rangkaian gempa Lombok 2018 menggunakan data GPS satu bulan. Analisis strategi deformasi postseismic dilakukan untuk mengukur mekanisme afterslip dan viscoelastic relaxation. Pada model ini, dibangun deformasi viscoelastic yang didorong oleh perubahan tegangan coseismic dari gempa besar Lombok terakhir menggunakan respon viscoelastic Maxwell. Sebagai tambahan, diperoleh model viscoelastic dengan ketebalan lapisan elastik 55 km dan viskositas Mawell 9.0 × 1017 Pa s. Model afterslip menunjukkan displacement yang relatif dekat dengan afterslip estimasi, dan relatif ke utara menuju sumber gempa. Akhirnya, disimpulkan bahwa afterslip mendominasi mekanisme deformasi postseismic daripada viscoelastic relaxation selama periode satu bulan setelah rentetan gempa Lombok 2018.