ABSTRAK Salma Priyanka Surya Putri
PUBLIC Yati Rochayati
COVER Salma Priyanka Surya Putri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Salma Priyanka Surya Putri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Salma Priyanka Surya Putri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Salma Priyanka Surya Putri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Salma Priyanka Surya Putri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Salma Priyanka Surya Putri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Salma Priyanka Surya Putri
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Energi panas bumi merupakan energi yang berasal dari sumber panas bumi yang dihasilkan dari interaksi magma dan air tanah yang berada di sekitarnya. Salah satu metoda eksplorasi panas bumi yaitu metode magnetotellurik yang merupakan salah satu metoda elektromagnetik sounding yang bertujuan untuk mengetahui struktur tahanan jenis bawah permukaan. Metoda ini mengukur medan listrik (E) dan medan magnet (H) dalam rentang frekuensi 10-5 Hz - 104 Hz. Pada penelitian ini, dilakukan pengolahan data mt dari 24 titik sounding di daerah X yaitu dengan pemodelan inversi 1-D dan 2-D. Karena bumi memiliki struktur yang bervariasi lateral maka pemodelan inversi 1D memiliki keterbatasan sehingga dilakukan juga pemodelan inversi 2D. Dari analisa hasil inversi 1D dan 2D, maka diperoleh variasi resistivitas di daerah X yang terdiri dari lapisan dengan resistivitas rendah yaitu < 20 ?m yang diduga merupakan lapisan
caprocks. Selanjutnya lapisan dengan rentang nilai resistivitas yaitu 20 – 100 ?m yang diduga merupakan lapisan reservoir. Kemudian terdapat batuan dasar dengan nilai resistivitas mencapai > 100 ?m yaitu batuan granit yang menghantarkan panas secara konduktif kesekitarnya yang diduga sebagai sumber panas.