2007 TA PP R.FRINDA AYU MARTHA 1-COVER.pdf
2007 TA PP R. FRINDA AYU MARTHA 1-BAB1.pdf
2007 TA PP R. FRINDA AYU MARTHA 1-BAB2.pdf
2007 TA PP R. FRINDA AYU MARTHA 1-BAB3.pdf
2007 TA PP R. FRINDA AYU MARTHA 1-BAB4.pdf
2007 TA PP R. FRINDA AYU MARTHA 1-BAB5.pdf
2007 TA PP R. FRINDA AYU MARTHA 1-BAB6.pdf
2007 TA PP R. FRINDA AYU MARTHA 1-PUSTAKA.pdf
ABSTRAK:
Telah dikembangkan model tikus hipertensi dengan pemberian propilthiourasil (1,25 mg/kg/hari) secara oral, NaCl (3,75 g/kg/hari) secara oral satu kali sehari selama 14 hari, dan pemberian dosis tunggal adrenalin (1,2 myu g/kg) secara intraperitonial. Hasil menunjukkan pemberian PTU dan adrenalin meningkatkan denyut jantung secara berturut
- turut 2,690 lebih kurang 0,1958 Hz dan 2,726 lebih kurang 0,2007 Hz sementara NaCl meningkatkan stroke volume (0,610 lebih kurang 0,0941 x10 (pangkat tiga) mV) secara bermakna (p lebih kurang 0,05). Atenolol menurunkan denyut jantung tikus yang diinduksi PTU (1,094 lebih kurang 0,2284 Hz) dan mencegah peningkatan denyut jantung tikus yang diinduksi adrenalin. Sedangkan kaptopril menurunkan stroke volume tikus yang diinduksi NaCl (0,296 lebih kurang 0,0378 x10(pangkat tiga) mV) secara bermakna (p lebih kecil 0,05).