PERANCANGAN DAN STUDI KOMPARATIF SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA ON-GRID DI PABRIK INDUSTRI BAJA
Muhammad Rafi Pratama
NIM. 18018013
ABSTRAK
Dalam rangka mencapai target 23% pada tahun 2025 untuk energi terbarukan dalam bauran energi primer, sektor industri yang merupakan penyumbang 54% dari konsumsi energi tertinggi mulai menerapkan pemasangan PLTS atap sebagai bentuk dukungan bauran energi terbarukan yang juga ditujukan untuk penghematan. Sistem PLTS atap sebesar 2.257 MWp didesain pada sebuah pabrik industri baja dengan konfigurasi 4.108 modul PV kapasitas 550 Wp yang terbagi menjadi 228 string. Dengan profil beban yang banyak konsumsi listrik di waktu beban puncak (WBP), digunakan baterai sebagai salah satu solusi untuk penghematan biaya listriknya dalam menghindari tarif waktu beban puncak (WBP). Dilakukan perbandingan secara teknikal (simulasi) dan ekonomi untuk mencari sistem yang paling optimal dengan 2 alternatif solusi, yaitu dengan baterai atau tanpa baterai. Pada desainnya, inverter yang digunakan berkapasitas 100 kW dengan jumlah 18 inverter untuk sistem tanpa baterai, dan 2 inverter kapasitas 900 kW untuk sistem dengan baterai. Baterai yang digunakan berjumlah 808 baterai 12A 200Ah. Adapun kontra dalam penggunaan baterai adalah adanya rugi-rugi dan harganya yang masih sangat mahal. Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil bahwa sistem PLTS tanpa baterai lebih optimal dibandingkan menggunakan baterai. Energi yang dihasilkan sistem adalah sebesar 3239 MWh/tahun, dengan produksi energi spesifik sebesar 1435 kWh/kWp, produksi energi harian sebesar 3,93 kWh/kWp/hari dan Performance Ratio sebesar 81,4%. Selanjutnya dari aspek ekonomi, didapatkan LCOE sebesar Rp689/kWh, NPV sebesar Rp9.484.604.746, IRR sebesar 12,02%, dan Payback Period sebesar 8,55 tahun.
Kata kunci: PLTS, Baterai, Waktu Beban Puncak (WBP), Simulasi, Energi Terbarukan