digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2022 TA PP META AZ ZAHRA PUTRI 1.pdf?
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Jamur cenderung diasosiasikan sebagai organisme yang menyebabkan penyakit dan pembusukan. Meskipun demikian, jamur mempunyai peranan penting dalam ekosistem yang merupakan dekomposer (pengurai) dan menjadi penyeimbang keanekaragaman jenis hutan. Jamur menyediakan mineral penting untuk tanaman darat dan mengubah planet ini menjadi hijau. Pada dasarnya, manusia memiliki kebutuhan untuk berafiliasi dengan alam dan makhluk hidup. Bantuk afiliasi dengan alam mempengaruhi kondisi fisik, terutama psikologi. Alam merupakan sumber belajar yang sangat baik bagi manusia, terutama bagi alam sebagai sumber inspirasi dalam design. Biomorphic merupakan salah satu tema pendekatan yang memiliki prinsip berorientasi pada lingkungan. Pada seni serat-tekstil wearable art dianut sebagai perkembangan baru, melibatkan proses yang mencerminkan pengetahuan mendalam mengenai tekstil, material, gaya, bentuk dan teknik pembuatannya sehinggan karya tersebut memiliki sifat “artistik” yang tersampaikan. Perancangan produk wearable art ini mengambil visual Jamur Coprinus Comatus sebagai sumber inspirasi utama melalui pendekatan Biomorphic yang dapat diterapkan pada bentuk, bahan, struktur mekanisme, serta diperoleh melalui analogi dan stilasi dari bentuk-bentuk alam. Jamur ini dikenal dengan nama lain the shaggy mane mushroom karena mempunyai penampilan seperti rambut, visual dari jamur ini dapat diadaptasi menggunakan teknik felting yaitu metode teknik pembuatan tekstil tertua dengan mengolah serat wol menjadi kain dengan menganyam, memadatkan, dan menekan serat bersama-sama. Selain penggunaannya yang jarang, perolehan materialnya pun cukup sulit. Sehingga, pengembangan serta eksplorasi teknik ini masih belum optimal dan kurang bervariatif.