2022 TA PP ANCILLA ARIADNE 1.pdf5?
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Psyche dapat diartikan sebagai ‘jiwa’ di dalam diri setiap orang dan juga sebagai
‘dunia’ atau ‘realitas’ tempat setiap orang hidup dan bernavigasi. Carl Jung,
psikolog dan psikiater Swiss pada abad ke-20 yang mempelopori analytical
psychology, mempelajari mitos dan kaweruh dari budaya-budaya dari berbagai
belahan dunia dan menemukan pola atau kesamaan—bahwa manusia sebagai
spesies saling terhubung secara filogenetik melalui ketidaksadaran kolektif (the
collective unconscious) dan dalam setiap kaweruh tersebut terdapat pola arketipal
dan hikmah yang dapat diambil. Pola-pola tersebut masih dan selalu hadir dalam
dunia masa kini tempat kita hidup sekarang. Proses transformasi psyche yang biasa
Jung sebut sebagai proses ‘individuasi’ (individuation) menggambarkan proses
tumbuh-kembang secara psikologis maupun spiritual untuk mencapai keutuhan diri
(the Self)—walau memang proses tersebut biasanya tidak langsung tercapai secara
sempurna semasa hidup manusia. Teknik tufting dan punch needle pada dasarnya
adalah memasukkan benang ke apitan backing cloth yang biasanya memiliki
struktur tenun basket weave. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan
potensi teknik tufting yang dikombinasikan dengan teknik punch needle untuk
menginterpretasi atau menggambarkan image transformasi psyche yang dibagi
menjadi tiga tema: “Megalomania”, “Exile”, dan “Metempsychosis”. Hal tersebut
diekspresikan dalam ranah tekstil melalui perancangan wearable art. Kriya
berbicara mengenai kaweruh manusia, serta estetika dan fungsi. Kriya berada di
antara seni dan desain. Wearable art masuk ke dalam ranah kriya tekstil karena
terkandungnya nilai-nilai ruh dan emosi serta fungsi pakai—fungsi pakainya juga
berusaha menciptakan rasa bagi penggunanya. Wearable art dipilih sebagai wujud
karya karena dapat menggali lebih dalam mengenai konsep-konsep psikologi jika
dibandingkan dengan produk fashion industrial. Dari hasil dari eksplorasi teknik
tufting didapat acuan mengenai kompatibilitas antara benang dengan mesin atau
jarum serta cara mengoptimalkan teknik tufting yang biasanya digunakan sebagai
produk interior, agar bisa dijahit menjadi karya wearable art. Selain itu, material
adhesive juga harus diperhatikan supaya tidak terjadi shedding benang berlebihan.