Nifedipin adalah obat golongan calcium channel blocker yang diindikasikan untuk hipertensi dan
angina. Nifedipin termasuk obat kelas II dalam Sistem Klasifikasi Biofarmasetik, sehingga disolusi
menjadi tahap yang membatasi proses absorbsi nifedipin. Tujuan dari penelitan ini adalah
meningkatkan laju disolusi tablet nifedipin melalui pembentukan dispersi padat amorf dengan
metode granulasi basah. Dispersi padat amorf dibuat dengan nifedipin dan PVP K-30 dalam rasio
bobot 1:1, 1:2, 1:3, 1:4, dan 1:5. Granul yang terbentuk dievaluasi kemampuan alirnya dengan
menentukan indeks Carr dan rasio Haussner serta dianalisis morfologi dan pola difraksi sinar X
untuk menentukan kristalinitasnya. Tablet dievaluasi kekerasan, friabilitas, waktu hancur dan profil
disolusinya. Diperoleh bahwa peningkatan jumlah PVP K-30 meningkatkan kemampuan alir granul.
Selain itu granul yang dihasilkan mengalami penurunan kristalinitas. Metode granulasi basah
mampu menghasilkan tablet dispersi padat amorf nifedipin-PVP K-30 dengan peningkatan laju
disolusi seiring dengan meningkatnya konsentrasi PVP K-30. Formula tablet dispersi padat amorf
nifedipin-PVP K-30 (1:3) mampu memenuhi persyaratan disolusi kompendial dengan jumlah
terdisolusi sebesar 82±2,3% dalam 60 menit.