digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Selama hampir satu abad, aluminium telah digunakan untuk memproduksi berbagai suku cadang pesawat yang menahan beban. Rasio strength-to-weight yang sangat baik, biaya, dan kemampuan manufaktur masih menjamin bahwa aluminum akan tetap digunakan sampai beberapa dekade mendatang. Metode menggambungkan bagian-bagian aluminum yang efektif adalah dengan menggunakan perekat (sambungan rekat). Keuntungan dari metode ini adalah dapat merekatkan area permukaan yang relatif besar, dan meningkatkan performa aerodinamik. Salah satu metode untuk meningkatkan peforma sambungan (kekuatan, ketangguhan) adalah dengan memodifikasi perekat. Dalam penelitian ini, kami menjajaki kemungkinan penggunaan perekat bahan meta material dengan focus pada perekat dengan rasio Poisson negatif (auksetik). Kami mengembangkan model elemen hingga 2D sambungan rekat tunggal menggunakan elemen kohesif di ABAQUS/Standard. Model dibagi menjadi dua: (i) perekat homogen dengan rasio Poisson ditentukan sebagai nilai negatif, (ii) perekat heterogen dengan rasio Poisson ditentukan dengan memodelkan microvoids elips. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan perekat auksetik pada tegangan kelupas dan geser pada sambungan di bawah beban tarik. Dalam penelitian ini, ditunjukkan bahwa model dapat menangkap perambatan reatakan pada antarmuka substrat-adhesive. Model perekat heterogen auksetik terbukti dapat meningkatkan kekuatan sambungan sebesar 44% dibandingkan perekat dengan rasio Poisson positif karena peningkatan penyerapan energi oleh ligamen yang mengalami deformasi plastis. Tugas sarjana ini memberikan kerangka strategi pemodelan yang layak untuk melanjutkan penggunaan perekat auksetik pada material lain, dan diberikan kondisi pembebanan yang lebih kompleks.